Saat itu, kata Laode, keterangannya yang biasa ditulis dalam pengiriman atau barang yang masuk yakni ‘Biji Plastik’. Padahal, dalam kontainer yang dimaksud berisi minuman keras (Miras).
“Contohnya ya pernah kita tangani, penyelundupan ini dalam keterangannya di suratnya itu tertulis biji plastik, padahal kita tahu di dalamnya itu semua miras, alkohol, karena alkohol itu kan pajaknya tinggi di sini, satu kontainer. Ini belum tentu korupsi tapi paling tidak Fraud, tapi KPK bergerak untuk menunjukkan bahwa ini memang terjadi,” ucapnya.
Meski begitu, Menurut Laode saat anak buahnya hendak mengejar, namun gagal.
“Sayangnya ketika dikejar, ketika anak-anak mau bekerja, mobil mereka tertahan tidak bisa memburu, terhambat, dihambat,” kata Laode.
Pada momen tersebut Abraham Samad lantas menyimpulkan bahwa ada kekuatan besar yang menghalang-halangi upaya pengejaran tersebut.
“Berarti saya simpulkan ada kekuatan besar sehingga anak-anak yang mau melakukan operasi terhambat,” sambung Abraham.
“Iya sehingga diketahui, tetapi itu kita laporkan, makanya diikutanlah semuanya termasuk jaksa agung, panglima, kapolri, kemenhub, kementrian keuangan, Karena di bea cukai itu ada polisi, angkatan laut, jadi semuanya lengkap, kita berupaya memperbaiki tapi banyak hambatan,” jawab Laode.
Artikel Ini sudah tayang di Disway dengan Judul “Abraham Samad : Ada Kekuatan Besar Hambat Operasi KPK saat Memburu Penyimpangan di Bea Cukai”