SUMENEP, Lingkarjatim.com -DPRD Kabupaten Sumenep menilai perencanaan pembangunan ‘Sunscreen’ pada 2018 kurang matang. Pasalnya, proyek yang menghabiskan anggaran Rp 1,5 Miliar itu telah dibongkar untuk perawatan.
Wakil ketua Komisi III DPRD Sumemep, H. M. Latip mengatakan, seharusnya, sebelum dibangun, perencenaan proyek tersebut sudah matang. Agar tidak hanya buang-buang anggaran. Saat ini, sejumlah perangkat ‘sunscreen’ tersebut terlihat diturunkan, alasannya, untuk dilakukan pengecatan ulang bermotif batik.
“Seharusnya sebelum proyek itu dibangun, perencanaannya harus matang. Kalau seperti ini, kan perencanaannya waktu itu terlihat setengah hati,” kata Wakil Ketua Komisi III DPRD Sumenep saat menyidak proyek tersebut, Jum’at (25/10).
Anggaran untuk pengecatan ‘sunscreen’ sendiri mencapai Rp 200 juta. Dinas terkait dinilai hanya buang-buang anggaran. Karena pengecatan tersebut tidak memiliki dampak langsung pada masyarakat.
Kata Latip, meskipun nantinya terlihat lebih indah, namun tidak memiliki dampak signifikan. Terutama pada pengrajin batik, meskipun ‘sunscreen’ itu nantinya dicat bermotif batik.
“Ini kan tidak ada dampaknya secara langsung pada masyarakat. Termasuk pada pengrajin batik itu sendiri,” kata Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu.
Untuk itu, kata dia, anggaran pemeliharaan ‘sunscreen’ itu ke depan akan dievaluasi. Agar tidak hanya terkesan menghambur-hamburkan anggaran dan sekedar main-main proyek.
“Yang jelas semua proyek itu kedepan akan kita evaluasi. Termasuk pelaksanaannya pun akan selalu kita awasi,” terang legislator asal Daerah Pemilihan (Dapil) 1 Sumenep itu.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) dan Cipta Karya Sumenep, Mohamag Jakfat mengatakan, empat sisi ‘sunscren’ tersebut akan dicat bermotif batik.
Hal itu karena Sumenep memiliki pengrajin batik yang cukup banyak, serta memiliki ciri khas tersendiri. “Sumenep juga punya pengrajin batik selain keris, nah itu akan ditampilkan disitu,” kata Jakfar. (Abdus Salam)