BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan akan menonaktifkan 54 ribu peserta Penerima Bantuan Iuran Daerah. Penonaktifan itu akan dimulai pada tanggal 1 April 2020 mendatang.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangkalan, Sudiyo menyampaikan, penonaktifan 64 ribu peserta PBID itu dilakukan karena minimnya anggaran yang dimiliki Pemkab Bangkalan untuk membayar premi iuran peserta tersebut.
“Anggaran yang kita punya tidak mampu untuk membayar premi iurannya sampai akhir Desember. Anggaran itu hanya cukup sampai pertengahan bulan Mei,” ujar dia usai sosialisasi PBID di Kantor Pemkab Bangkalan, Selasa (24/03).
Namun meski demikian, Sudiyo mengaku, peserta yang dinonaktifkan itu tetap akan dicover dengan skema beakesmaskin, sehingga hanya ada perubahan skemanya saja.
“Jangan khawatir, peserta yang dinonaktifkan itu tetap dicover melalui skema beakesmaskin, haknya tetap sama,” kata dia.
Selain itu, Sudiyo juga mengatakan, sisa peserta aktif PBID Bangkalan nantinya sebanyak 41.415. Jumlah itu nanti secara berjenjang akan dinaikkan kepesertaannya menjadi PBIN.
“Jangan khawatir, kalau ada celah peserta aktif itu akan dinaikkan ke PBIN, sehingga dana PBID yang tersedia bisa digunakan untuk mengcover peserta yang dinonaktifkan tadi,” kata dia.
“Begitu seterusnya upaya-upaya yang kita lakukan, pemerintah tetap melakukan yang terbaik bagi masyarakatnya,” tambah dia.
Diketahui, jumlah peserta aktif PBID di Bangkalan hingga bulan Maret 2020 sebanyak 101 ribu dan sudah menghabiskan anggaran sebanyak Rp. 19 miliar dari anggaran total Rp. 31 miliar. (Moh Iksan).
