BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bangkalan dan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Jawa Timur menghimbau masyarakat yang berada di daerah perantauan untuk tidak pulang ke daerahnya (mudik) selama virus Corona masih mewabah.
Hal itu disampaikan melalui sebuah video yang sengaja dibuat dan disebar di media sosial seperti WhatsApp melalui pesan grup.
Ketua MUI Bangkalan, KH. Syarifudin Damanhuri menyampaikan, tidak mudik merupakan langkah ikhtiar dalam upaya pencegahan penyebaran covid-19. Hal itu sesuai hadist Rasulullah yang isinya melarang masyarakat keluar atau masuk ke daerah yang sedang terjadi wabah penyakit.
“Kami harap kaum muslimin-muslimat tidak mudik dari daerah manapun kalau daerah itu sudah terjangkit Covid-19 (zona merah),” kata dia.
Selain itu, dalam video berdurasi 5 menit 34 detik itu, Syarifudin juga menghimbau kepada seluruh masyarakat agar mematuhi peraturan pemerintah demi keselamatan bersama.
“Mudah-mudahan masyarakat yang mengindahkan seruan agama dan pemerintah diselamatkan oleh Allah SWT,” ucap dia.
Senada dengan Ketua MUI Bangkalan, Wakil Rois Syuriah PWNU Jatim, KH Nuruddin A Rahman menyampaikan keprihatinan dan kewaspadaan tinggi atas adanya wabah virus Corona ini.
Untuk itu, Kiai pengasuh Pondok pesantren Al-Hikam itu menghimbau kepada masyarakat agar tidak mudik dan tetap berikhtiar dengan cara mengikuti peraturan pemerintah.
“Menjaga jarak, tidak keluar rumah, memakai masker dan menerapkan pola hidup bersih adalah bentuk ikhtiar kita untuk mencegah penularan Covid-19 ini,” kata dia.
Dia juga mengajak masyarakat untuk senantiasa bertawakal dan memperbanyak doa kepada Allah agar wabah Covid-19 segera selesai dan lenyap dari dunia ini.
“Suatu kepanikan adalah separuh dari penyakit, ketenangan dan kebahagiaan adalah separuh dari obat dan kesabaran adalah bagian awal dari kesembuhan dan kesirnaan penyakit itu,” kata dia.
“Semoga kita selalu dikaruniai kesabaran oleh Allah,” ucap dia mengakhiri video himbauannya. (Moh Iksan)