SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyiapkan 35 ribu lapangan pekerjaan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) penghuni rumah susun sederhana sewa (rusunawa). Jika sudah memiliki pendapatan tetap dengan pendapatan tinggi, maka mereka masuk kategori lolos sebagai MBR.
“Jadi kita harus bangun mental masyarakat terlebih dahulu. Kita berikan pekerjaan kepada sekitar 35.000 KK kategori MBR yang terdata itu, dan ketika sudah mendapatkan pekerjaan dan punya pendapatan per kapita, maka mereka harus keluar dari rusunawa dan bisa ngontrak rumah,” kata Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, di Surabaya, Selasa, 6 Juli 2022.
Eri mengatakan, saat ini terdapat 4.000 kepala keluarga (KK) mengantre masuk ke rusunawa. Banyaknya permintaan warga yang mengaku MBR untuk masuk ke rusunawa itu, maka Pemkot akan melakukan seleksi terlebih dahulu melalui pendataan.
Eri menegaskan bahwa warga yang boleh menempati rusunawa harus masuk dalam kategori MBR. Menurutnya, jika tidak sesuai dengan kategori itu, maka tidak akan bisa masuk ke dalam rusunawa. “Rusun ini kan dibangun oleh pemkot untuk MBR. Harusnya, ketika ada yang masuk ke rusunawa itu dipantau oleh pemkot, karena kami punya target setiap menempati rusunawa harus lulus dari MBR dalam waktu dua tahun,” katanya.
Eri menegaskan, apabila penghuni rusunawa sudah mempunyai penghasilan tetap dan memiliki kendaraan, maka harus keluar. Tujuannya, agar rusunawa itu nantinya ditempati oleh warga MBR baru. “Jika tidak keluar dan menghuni puluhan tahun, artinya yang gagal kan itu pemerintahnya, tidak bisa mensejahterakan umatnya, makannya kita harus berani punya target itu,” ujarnya.