SURABAYA, Lingkarjatim.com – Teknik Modifikasi Cuaca (TMC) akan diterapkan di Jawa Timur. TMC ini adalah dengan menabur garam dari atas (awan) bertujuan untuk menurunkan intensitas hujan.
“Penerapan TMC ini merupakan bentuk Pemprov siap siaga bencana pada musim hujan ini,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim, Suban Wahyudiono, Rabu (8/1/2020).
Menurut Suban, penerapan TMC ini lebih kepada mengalihkan hujan (memecah konsentrasi awan cumulonimbus), bukan menghentikan hujan.
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) akan mengintervensi awan cumulonimbus, yang berpotensi menurunkan hujan dengan intensitas tinggi dengan menyemai garam.
“Jadi, hujan dengan intensitas 150 mm per detik itu sudah dianggap tinggi. Nah ini (di Jatim) sudah mencapai 300 mm per detik (sama seperti yang terjadi di Jakarta),” kata Suban.
Nantinya, lanjut Suban, garam khusus dari BPPT itu akan ditabur dengan pesawat udara milik TNI AU, agar awan itu beralih ke arah laut. Dengan demikian, intensitas hujan yang turun di wilayah penduduk berkurang.
“Kalau di musim kemarau, teknik ini dilakukan untuk menurunkan hujan. Nah di musim penghujan, teknik ini bertujuan untuk menyebar awan hujan, sehingga turun sepanjang hari tapi tidak dengan intensitas tinggi,” katanya.
Kewenangan pelaksanaan TMC ini, kata Suban, ada di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
“BNPB yang punya peran. Saya hanya ikut rapat kemarin, dan baru tahu kalau sudah ada pelaksanaan TMC ini supaya banjir di Jakarta (dan sejumlah wilayah di Jawa Barat) tidak terjadi lagi,” ujarnya. (Amal Insani)