SURABAYA – Lingkarjatim.com,- Ratusan warga Kota Surabaya antusias ikut operasi katarak gratis di JEC-JAVA Surabaya, Sabtu, 27 Mei 2023. Selain misi kemanusiaan, kegiatan ini digelar untuk berantas kebutaan, sekaligus menyambut Hari Jadi Kota Surabaya ke-730 pada 31 Mei mendatang.
“Sebagai Ibu Kota dari provinsi dengan prevalensi kebutaan tertinggi di Indonesia, setiap upaya rehabilitasi mata demi menjaga dan meningkatkan produktivitas merupakan langkah yang esensial. Oleh karena itu, kami sangat mengapresiasi Bakti Katarak JEC yang diselenggarakan oleh JEC-JAVA Surabaya bersama Yayasan Sosial Abdihusada Utama dalam rangka HUT Surabaya ke-730,” kata Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, dalam sambutannya membuka operasi katarak gratis itu.
Eri mengatakan, katarak masih menjadi penyebab utama kebutaan di seluruh dunia. Penyandang katarak secara global hingga 2020 telah mencapai lebih dari 100 juta orang, 17 juta di antaranya sampai alami kebutaan.
Di Indonesia, kata dia, penyandang kebutaan berjumlah sekitar 1,6 juta orang dengan katarak sebagai mayoritas penyebabnya. Khusus di Jawa Timur, berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Jatim mencatat angka kebutaan melebihi 4 persen di atas rata-rata nasional, bahkan 81 persen diantaranya disebabkan oleh katarak.
Pada operasi katarak gratis ini, Eri menyediakan kouta 100 orang warga Surabaya bagi yang membutuhkan. Menurutnya, Klinik Utama Mata JEC-Java Surabaya merupakan bagian dari ekosistem JEC Eye Hospitals and Clinic yang telah menjadi eye care leader di Indonesia selama hampir empat dekade.
“Kami harap, inisiatif ini bisa mengispirasi lebih banyak pihak untuk menyelenggarakan aksi serupa. Sehingga makin banyak masyarakat, utamanya di Surabaya, yang terbantu dan pulih indera penglihatannya, sehingga bisa kembali menjalani hidup dengan lebih berkualitas dan produktif,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Klinik Utama Mata JEC-JAVA, Susy Fatmariyanti, mengatakan kebutaan akibat katarak merupakan kondisi yang bisa direhabilitasi. Sayangnya, tidak banyak orang yang memiliki akses untuk mendapatkan tindakan yang memadai. “Ini yang mendorong kami untuk menyelenggarakan Bakti Katarak secara rutin dya sampai empat kali setahun, sebagai wujud nyata kepedulian JEC agar masyarakat bisa mendapatkan kembali penglihatannya dan menjalani hidup yang produktif,” kata Susy.