BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Selama dua bulan terakhir, sudah tidak ditemukan kasus baru penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan di Kabupaten Bangkalan.
Meski begitu, hingga saat ini Kabupaten Bangkalan belum sepenuhnya bebas dari virus tersebut. Pasalnya, masih banyak hewan yang terpapar kasus tersebut belum dilaporkan kesembuhannya.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan (Keswan) Dinas Peternakan (Disnak) Bangkalan Ali Makki. Menurutnya, ada 435 ekor sapi yang sebelumya terpapar masih belum dilaporkan kesembuhannya.
“Masih ada 435 ekor yang tersebar di lima kecamatan. Itu sisa kasus lama dan belum ada laporan kesembuhannya,” ungkapnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Jumat (28/10/2022).
Ali Makki menjelaskan, proses penyembuhan virus PMK itu memang membutuhkan waktu yang cukup lama, terutama yang di bagian kakinya, sehingga butuh penanganan yang ekstra.
“Biasanya memang agak lama untuk proses penyembuhan, khususnya ternak yang diserang di bagian kakinya. Karena biasanya, peternak itu kurang memperhatikan kebersihan kandangnya. Sehingga meski diobati secara intensif, akan membutuhkan waktu. Bakteri itu kan memang berada ditempat kotor,” jelasnya.
Ali Makki menambahkan,lima kecamatan yang masih ada kasus suspek PMK itu antara lain Kecamatan Modung, Galis, Tanah Merah, Blega dan Burneh.
Meski demikian, dia mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir. Sebab, ketersediaan obat untuk penyakit tersebut masih sangat melimpah dan persentase kesembuhannya juga tinggi.
“Ketersediaan obat masih banyak, masyarakat tidak perlu khawatir apabila kembali ada lonjakan. Tetapi semoga saja tidak ada lonjakan lagi,” ucapnya. (Moh Iksan/Hasin)