Dirinya juga menjelaskan bahwa matahari tidak selalu berada diatas garis khatulistiwa.
“Fenomena ini terjadi lantaran sumbu rotasi Bumi yang miring 66,6 derajat terhadap ekliptika. Hal ini membuat Matahari tidak selalu berada di atas garis katulistiwa (lintang 0°) melainkan kadang serong ke utara berada di lintang 23,4° Lintang Utara (garis balik utara) kadang juga ke selatan 23,4° Lintang Selatan (garis balik selatan). Sehingga sejumlah wilayah yang terletak di antara dua garis balik tersebut mungkin mengalami fenomena Matahari tepat di atas kepala,” ucapnya memberikan penjelasan lengkap prihal posisi Matahari tersebut. (Hasin)