Penelitiannya Didedikasikan untuk Bangsa Indonesia
Meski berasal dari Desa kecil di Madura, sejak awal Anam mengaku memang ingin melakukan penelitian dan menulis disertasi tentang Pedesaan dan menjadikannya sebagai salah satu Ahli Kebijakan Dana Desa dari Eropa.
Anam mengatakan mendedikasikan seluruh penelitiannya ini untuk berkontribusi bagi bangsa dan masyarakat Indonesia.
“Almarhum ayah saya berpesan kepada saya, agar menjadi orang yang bermanfaat untuk banyak orang dan selalu mendorong saya untuk menyelesaikan studi setinggi-tingginya meskipun kami berasal dari desa dan bukan berasal dari keluarga yang berlebih,” ujar Anam.
Anam adalah anak pertama dari empat bersaudara dari pasangan Alm H Muhammad Sahlun dan Siti Habibah. Kedua orang tuanya bahkan tidak pernah sekolah formal dan tidak memiliki ijazah SD.
Namun, kegigihan almarhum ayah dan ibunya terus mendorong Anam sehingga bisa menyelesaikan studi S1 di Universitas Indonesia pada 2008 dan S2 di Universitas Indonesia pada 2017.
Bahkan saat ini, ia berhasil menjadi Doktor Ahli Kebijakan Pedesaan dari salah satu kampus top Eropa dan kampus almamater ilmuwan Albert Einstein yaitu Charles University Praha.
“Bagi saya semangat belajar itu jauh lebih penting dibandingkan mengeluhkan situasi yang ada sekarang karena kita akan sukses karena apa yang kita lakukan bukan karena siapa kita sekarang,” ujar Anam.
“Pencapaian Doktor ini saya dedikasikan untuk Almarhum Ayah yang telah memberikan arti perjuangan yang sesungguhnya meskipun dengan segala kekurangan,” imbuhnya.
“Saya bawa foto alm. ayah untuk mengenang beliau karena apa yg saya capai hari ini semua berkat beliau. Saya bawa pigura ke Ceko untuk menghormati dan seolah-olah membawa beliau ke sini meski sudah tidak lagi di dunia,” ujar Anam.
Prestasi dan Harapan Anam untuk Indonesia
Tidak hanya fokus pendidikan saja, lulusan UI ini juga menorehkan prestasi dengan menjadi pemimpin Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Ceko tahun 2019-2020.
Setelah itu, ia terpilih sebagai Koordinator PPI Dunia 2020-2021 yang memimpin 60 negara PPI seluruh Dunia.
Atas pencapaiannya hingga saat ini, Anam berharap agar kelak Indonesia menjadi negara besar dengan meningkatnya kualitas pelaksanaan kebijakan dana desa.
“Saya percaya bahwa jika dana desa dikelola dengan optimal, maka pertumbuhan Ekonomi Indonesia dari pedesaan sangat mungkin terwujud dan pengurangan kemiskinan di desa dapat terlaksana dengan baik,” pungkasnya.
Berita ini telah lebih dulu tayang di Media Detik dengan judul “Kisah Anam, dari Desa di Madura Jadi Ketua PPI Dunia & Lulus S3 Tercepat di Ceko”