Sebelumnya, seperti yang telah diberitakan oleh media Lingkarjatim sebelumnya bahwa Kepala Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Kabupaten Sampang Gatot Tri Raharjo mengaku sudah melakukan segala upaya dilakukan, seperti memperluas pengejaran di wilayah provinsi Jawa Timur melalu bantuan pihak Polda dan bantuan dari pihak Kepolisian yang ada di Kalimantan dan Bali.
Tidak hanya itu, bahkan mengaku sudah membuat sayembara agar yang bersangkutan segera tertangkap. Namun hingga saat ini belum bisa mengetahui informasi keberadaan Nawedi.
Selain itu, terkait kronologi kaburnya Nawedi dari Rutan tidak terekam Closed Circuit Television (CCTV). Gatot mengatakan bahwa keberadaan CCTV di instansinya tidak menyeluruh di semua penjuru, yakni hanya di depan kantor, pintu masuk, pintu keluar, pintu utama saja yang ada. Adapun Pos belakang yang menjadi jalur utama keburnya Nawedi ini tidak ada CCTV dan tidak ada petugas yang menjaga.
“Kalau koronologi kaburnya Nawedi ini belum diketahui, hanya saja petugas menemukan dua sikat gigi dan kain yang diikat-ikat. Alat itu prediksi digunakan untuk kabur dari ruangan, kalau menggunakan alat lain belum diketahui,” ujarnya, Jum’at (4/3/2022).
Gatot juga sempat mengatakan bahwa untuk kejelasan kronologi kaburnya Nawedi harus menunggu Nawedi berhasil ditangkap dan kembali ke tahanan.
“Semuanya akan jelas ketika yang bersangkutan ini berhasil ditangkap, termasuk siapa saja yang terlibat membantu Nawedi kabur dari Rutan,” pungkasnya. (Jamaluddin/Hasin)