BANGKALAN, Lingkarjatim.com,- Anggota Komisi E DPRD Provinsi Jatim, Mathur Husairi angkat suara tentang masalah pemaksaan jual beli seragam kepada siswa kurang mampu yang terjadi di SMA 2 Bangkalan.
Mathur sapaan akrabnya mengaku rindu suasana dimana dirinya masih berada di jenjang SMA.
“Saya merindukan suasana kesederhanaan saat saya sekolah SMA/Aliyah dulu, tidak ada istilah keperluan sekolah seperti seragam dan lain-lain yang digarap sekolah, kecuali bed kadang kaos olahraga itu pun siswa sendiri yang mengkoordinir,” ucapnya mengawali perbincangan Rabu (25/08/21).
Menurutnya dulu bebas untuk beli seragam dimana saja. Tidak ada pemaksaan.
“Seragam kami dibebaskan membeli dimana pun yang seragam SMA putih abu-abu dan pramuka,” lanjutnya.
Tapi dirinya mengaku miris dan sedih karena saat ini banyak sekolah yang berubah peran dengan beragam alasan. Bahkan dirinya menengarai hal ini terjadi tidak hanya di Bangkalan.