SAMPANG, Lingkarjatim.com – Ratusan warga dari beberapa desa di Kecamatan Jrengik Kabupaten Sampang hingga saat ini terus melestarikan budaya ziarah makam Bujuk Buker di waktu hari ke7 lebaran, atau yang familiar dengan istilah Salase Topak Bujuk Buker.
Bujuk Buker berada di desa Buker Kecamatan Jrengik Kabupaten Sampang, merupakan makam sesepuh yang di agungkan di wilayah tersebut.
Disebut Salase Topak, dikarenakan kegiatan tersebut biasa dilaksanakan bertepatan pada perayaan Hari Raya Ketupat atau H+7 lebaran setelah bulan ramadhan.
Berdasarkan cerita para sesepuh ditempat tersebut, pelaksanaan Salase Topak Bujuk Buker ini sudah berlangsung sejak lama dan turun temurun walaupun tidak ada yang mengetahui waktu pastinya.
Hamid, salah satu pelaksana acara selase topak Bujuk Buker mengatakan bahwa dirinya sudah melakukan kegiatan tersebut selama bertahun-tahun bersama dengan masyarakat daei beberapa desa di Kecamatan Jrengik.
“Kegiatan Salase Topak ini dilaksanakan setiap tahun oleh masyarakat dari beberapa desa di Kecamatan Jrengik. Antaranya, dari Desa Buker, Bencelok, Tanah Merah, Jungkarang, Plakaran, Asem rajeh, dan Desa Melakah. Selain itu dari beberapa desa di Kecamatan Torjun,” ucapnya Senin (9/5/2022).
Lebih lanjut Hamid menjelaskan, Bahwa Salase Topak Bujuk Buker merupakan bahasa Madura, saat diterjemah ke bahasa Indonesia maka Salase memiliki arti Ziarah, Topak memiliki arti Ketupat, sedangkan Bujuk bermakna buyut atau orang yang diagungkan, sementara kata Buker itu sendiri adalah nama buyut yang wafat dan selalu di ziarahi oleh warga.