BANGKALAN, lingkarjatim.com – Ketua Lembaga Seniman Budayawan Muslim Indonesia (lesbumi) Kecamatan Kwanyar, Fathul Bari angkat bicara soal kesemrawutan pasar tradisional Kwanyar.
Menurut dia, pedagang yang nekat berjualan di tempat parkir sehingga dianggap sebagai biang kerok macet dan kumuh, tak sepenuhnya dapat disalahkan.
Pedagang berjualan di luar, kata dia, justru karena kondisi pasar memprihatinkan, banyak kios dalam pasar tak layak di tempati.
“Maka dari itu, memang banyak para pedagang yang pindah keluar karena sarana di dalam banyak tidak layak.” Ungkap pria berambut gondrong itu, Sabtu, (14/09).
Atas dasar kondisi yang sedemikian, pihaknya juga telah menyampaikan ke pejabat pemerintah, melalui dewan perwakilan rakyat (DPR) dapil kwanyar agar pasar Kwanyar direnovasi.
“Bahkan kalau memungkinkan, pasar sebaiknya direlokasi. Pasar yang sekarang bisa dialihkan untuk parkir para peziarah yang ke makbarah Sunan Cendana,” ujar dia.
Ia menceritakan pasar kwanyar pernah akan mendapatkan bantuan dana dari pemerintah pusat, sayang tidak ada yang menngeksekusi. “dulu waktu masanya anggota DPRD Mukaffi, tapi beliaunya sekarang sakit,” tutur dia.
Moh Hotib, Anggota DPRD Bangkalan asal kwanyar, memberi angin segar soal masa depan pedagang pasar Kwanyar. Dia sepakat pasar itu harus dibenahi dan dikelola lebih profesional.
“Melalui fraksi akan kami usulkan, dan berharap bupati sebagai kuasa anggaran, memberikan dukungan kepada upaya pemberdayaan pasar tradisional,” ucapnya.
Bagi dirinya, perhatian yang diharapkan bisa berangsur-amgsur, sehingga kios-kios yang dikeluhlan pela bisa nyaman.
“Tak hanya itu, mungkin sarana akses jalan masuk; paving serta perbaikan drainase, sehingga pada akhirnya pasar tradisional sebagai roda penggerak ekonomi lokal dapat memberikan kontribusi riill pada peningkatan pendapatan bagi pelaku ekonomi lokal, ” terangnya.
Jika, lanjut hotib, jika kondisi pasar bagus maka pada akhirnya pun memberikan kontribusi atas peningkatan retribusi berdasarkan kenaikan pengunjung yang diterima dari karcis kendaraan dan lain sebagainya.
“Semoga di tahun 2020, Bupati Bangkalan memberikan perhatian kepada pasar tradisional, melalui dukungan anggaran yang nanti nya akan di usulkan dalam rancangan APBD 2020. ” pungkasnya.
(Muhlis)