Bangkalan, Lingkarjatim.com – Plt Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Ambami Rato Ebu (RSUD Syamrabu) Bangkalan, dr Nunuk Kristiani mengatakan bahwa keadaan rumah sakit untuk saat ini memang memaksanya untuk melakukan penghematan anggaran dikarenakan pembayaran klaim BPJS yang bermasalah.
“Saat ini rumah sakit harus melakukan penghematan dan efisiensi dalam hal keuangan agar bisa berjalan pelayanan yang baik, mengingat pembayaran dari klaim bpjs yang tidak lancar,” ucapnya Jumat, (22/11).
Sedangkan Dana Biaya kesehatan untuk masyarakat miskin (Biakes Maskin) yang disediakan oleh pemerintah daerah kabupaten Bangkalan harus tepat sasaran sehingga membuat pihak rumah sakit harus benar-benar selektif.
“Dana biaya kesehatan masyarakat miskin yang disediakan oleh pemda harus tepat sasaran sehingga kami harus selektif,” lanjutnya menjelaskan bahwa ada proses yang harus di lalui jika masyarakat yang merasa tidak mampu ingin menggunakan biaya tersebut.
Tidak hanya alasan tepat sasaran, namun tidak semua jenis penyakit dapat menggunakan biakes, ada beberapa kreteria yang sudah menjadi ketetapan pemerintah daerah yang dianggap boleh menggunakan dana tersebut.
“Ada 14 kriteria yang bisa dibiayai dengan menggunakan dana Biakes antara lain : Seniman, penerima bantuan dari Dinas Sosial, penghuni lembaga pemasyarakatan, gelandangan, penderita kusta, pengidap gangguan jiwa, kelainan bawaan, gizi buruk, TBC, HIV AIDS, difteri, serta ibu hamil/bersalin/nifas dan bayi baru lahir yg bersiko tinggi,” Ucapnya seraya menyebutkan kriterianya satu-persatu.
Orang nomor satu di rumah sakit terbesar di Kabupaten Bangkalan tersebut meminta maaf jika ada pihak-pihak yang merasa kecewa dengan kebijakan-kebijakan yang diambilnya.
“Kami mohon maaf kepada pihak-pihak yang merasa kecewa dengan kebijakan yang kami ambil dalam menghadapi situasi seperti ini. Kedepan kami akan berusaha lebih baik lagi,” pungkasnya.
(Hasin)