SURABAYA – Lingakrjatim.com,- Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, meminta seluruh kepala daerag di Jatim maksimalkan vaksinasi booster kedua bagi lansia. Ini lantaran pelaksanaan percepatan vaksinasi booster untuk lansia di Jatim lamban.
“Saya mengajak kepada seluruh bupati/walikota untuk terus memaksimalkan vaksin booster kedua bagi kelompok lansia. Upaya ini sebagai ikhtiar kita untuk memberikan perlindungan tambahan bagi kelompok rentan,” kata Khofifah, Kamis, 24 November 2022.
Berdasarkan data Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, target vaksinasi bagi lansia di Jatim sebanyak 4.335.549 orang. Rinciannya, capaian dosis pertama sebesar 80,38 persen, dosis kedua sebesar 66,51 persen dan dosis ketiga sebesar 23,64 persen.
Khofifah menegaskan vaksinasi booster adalah upaya perlindungan bagi kelompok rentan dalam pencegahan Covid-19 harus tetap dimaksimalkan. Ini seiring dengan kebijakan yang tercantum dalam Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/5565/2022 tentang Vaksinasi COVID-19 Booster Dosis ke-2 Bagi Kelompok Lanjut Usia, yang berlaku efektif sejak ditetapkan Kemenkes RI tanggal 22 November 2022.
“Jangan menunda dan jangan pilih-pilih vaksin, karena vaksinasi terbaik adalah vaksinasi yang dilakukan sekarang juga. Apalagi lansia memiliki faktor resiko yang tinggi,” ujarnya.
Oleh karena itu, Khofifah meminta agar pemerintah daerah dan fasyankes segera mempercepat penyelenggaraan vaksinasi booster kedua bagi lansia. lansia dipilih menjadi sasaran booster tahap kedua, karena memiliki kondisi fisik yang cenderung rentan.
“Percepatan vaksinasi booster kedua lansia berjalan beriringan dengan vaksinasi primer dan booster pertama. Pelaksanaannya juga harus merata di seluruh Indonesia, mengingat masih ada beberapa daerah yang cakupan vaksinasi primer dan booster masih dibawah 70 persen dari populasi,” ujarnya.
Sementara berdasarkan data pasien Covid-19 yang meninggal di Jatim, kata Khofifah, sebagian besar merupakan masyarakat yang belum melakukan vaksinasi dan disertai dengan penyakit bawaan. “Yang kabupaten-kotanya belum mencapai target kekebalan kelompok minimal 70 persen dari populasi, saya minta harus terus dimaksimalkan,” katanya.
Menurut WHO, kata Khofifah, perubahan efektivitas vaksin diperkirakan satu hingga empat bulan setelah vaksinasi dosis penguat pertama. Baik hal tersebut merupakan vaksin dosis tiga ataupun booster pertama. “Oleh karena itu pada kelompok tertentu seperti lansia membutuhkan booster kedua untuk memulihkan dan meningkatkan perlindungan terhadap covid-19,” ujarnya. (Amal/Hasin)