JAKARTA, Lingkarjatim.com – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Yahya Cholil Staquf meminta jajaran pengurus tanfidziyah menggunakan celana panjang ketimbang menggunakan sarung selama bertugas.
Hal itu lantaran memakai celana akan lebih mudah dan gesit saat menjalani tugas di PBNU. Selain itu, Gus Yahya juga menyebut memakai celana bisa jadi pembeda antara pengurus tanfidziyah dan syuriah PBNU.
“Manjat dan turun di berbagai medan, bekerja keras menjalankan tugasnya akan lebih mudah,” ujarnya dalam pembukaan Rakernas PBNU di Cipasung, Kamis (24/3) malam.
Diketahui, suriyah merupakan pimpinan tertinggi di PBNU yang tugasnya membina, mengendalikan, mengawasi, serta penentu kebijakan NU. Sedangkan Tanfidziyah adalah pelaksana, tugasnya adalah melaksanakan program kerja.
Ia menegaskan, prinsip utama dari pengurus tanfidziyah PBNU adalah pelaksana dari pimpinan tertinggi NU yang dipegang oleh jajaran syuriah.
“Ini untuk menegaskan bahwa tanfidziyah sekadar pegawainya syuriah. Ini menegaskan prinsip mendasar bahwa syuriah supreme leadership dalam NU. Syuriah adalah pemimpin tertinggi sekaligus pemegang hak milik atas NU,” kata Yahya.
Gus Yahya juga mengaku akan terus mengimbau pengurus tanfidziyah untuk memakai celana ketimbang sarung saat menjalankan tugasnya.
“Khususnya memaksa sekjen pakai celana panjang. Dan dia mau pakai celana panjang saat kita takut-takutin. Kalau pakai sarung terus nanti dituduh saingi Rais Aam,” ucapnya. (Moh Iksan/Hasin)