BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bangkalan mengapresiasi terhadap salah satu perawat RSUD Syamrabu Bangkalan, Khotijah.
Hal itu disampaikan oleh Ketua MUI Bangkalan, KH Syarifuddin Damanhuri. Menurutnya, perawat yang bertugas di ruang Irna B RSUD Syamrabu itu patut diapresiasi karena kebesaran jiwanya.
“Dia tidak mau dipulangkan dari tempat isolasi, padahal teman-temannya sudah pulang semua,” ujar dia melalui sambungan telepon, Sabtu (25/04).
KH Syarif juga mengatakan, perawat itu tidak mau dipulangkan sebelum mengetahui hasil swabnya karena takut membahayakan orang lain, terutama orang-orang di sekitarnya.
“Dia takut tetangganya merasa tidak aman, jadi dia memilih tidak pulang sebelum hasil swabnya jelas. Jadi dia sangat koperatif mengikuti protokol kesehatan,” kata dia.
Tak hanya itu, KH Syarif juga mengatakan, perawat itu tidak hanya memikirkan dirinya sendiri, dia lebih mementingkan keselamatan orang lain, hal itu seharusnya diberi penghargaan.
“Dia patut dijadikan contoh bagi orang-orang yang tidak koperatif terhadap protokol kesehatan, apalagi sampai ada yang menolak untuk isolasi dan diswab,” kata dia.
KH Syarif juga berharap, masyarakat lebih koperatif jika sudah memiliki gejala dan sudah dinyatakan positif oleh petugas kesehatan agar tidak meresahkan dan merugikan orang-orang di sekitarnya.
“Rasulullah bersabda, tidak akan masuk surga orang yang tetangganya merasa tidak aman dengan keburukannya,” ucap dia. (Moh Iksan)