Menu

Mode Gelap

LINGKAR UTAMA · 13 Apr 2020 11:23 WIB ·

Keripik Singkong Khas Manding Sumenep: Renyahnya Bikin Ketagihan


Keripik Singkong Khas Manding Sumenep: Renyahnya Bikin Ketagihan Perbesar

SUMENEP, Lingkarjatim.com — Masyarakat Indonesia, khususnya di Pulau Madura, tentu tidak asing lagi dengan yang namanya keripik. Tentu mereka sama-sama sudah pernah menikmati camilan ringan berbagai varian rasa tersebut.

Di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur terdapat satu kecamatan yang menjadi sentra produksi keripik, khususnya keripik singkong, yakni Kecamatan Manding. Masyarakat dari 11 desa di kecamatan ini, rata-rata pengusaha keripik singkong, meski produksinya hanya rumahan.

Usaha produksi keripik di Kecamatan Manding, selain rasanya yang khas, juga telah merekrut banyak tenaga kerja, sehingga mengurangi pengangguran. Bahan dasarnya yang dari singkong, bisa dipekerjakan mulai dari memanen singkong di ladang, mengupas, memotong, menggoreng, hingga mengemas kripik yang sudah jadi.

“Daerah Kecamatan Manding ini merupakan salah satu penghasil singkong terbanyak di Pulau Madura. Komoditasnya begitu melimpah, sehingga sebagian besar masyarakat di 11 desa menjadikan singkong sebagai tanaman unggulan di sini,” kata salah satu pengusaha keripik singkong di Kecamatan Manding, Dina Mardiyanto.

Usaha ini menjadi usaha turun temurun. Seiring berjalannya waktu, varian rasanya mulai berinovasi, misalnya rasa asin pedas, pedas manis, hingga rasa balado. Tidak hanya rasa, bentuk dan kemasannya juga mulai berinovasi. Hal ini tentu sangat cocok untuk camilan saat santai bersama keluarga.

“Kerenyahan serta kegurihan keripik singkong Manding, membuat makanan ringan ini selalu hadir pada saat bersantai, baik sendiri, bersama orang tersayang, maupun bersama keluarga tercinta,” tambah Anggota TNI berpangkat Serda tersebut.

Ia menceritakan, produksi keripik pada umumnya, singkong lebih dulu dipotong dengan alat yang sudah ada. Kemudian direndam di dalam air yang sudah dicampur dengan kapur sirih serta bumbu seperti garam, bawang, dan semacamnya, dengan waktu sekitar 1 jam, sebelum akhirnya digoreng sehingga bisa langsung disajikan dan dinikmati.

Namun hal ini ada perbedaan dengan keripik khas olahan iasyarakat Manding. Di tempat ini, proses produksinya berbeda lagi, ada tahapan lain yang harus dilalui. Sebelum digoreng, olahan singkong itu harus dikukus terlebih dulu sekitar 1 jam, kemudian dijemur sekitar 1 hingga 2 hari, sesuai kondisi cuaca.

Ia mengatakan, jika masa penjemuran sudah dianggap cukup, baru dilakukan penggorengan. Maka tidak heran, jika proses produksi keripik singkong ala masyarakat Kecamatan Manding membutuhkan waktu yang lebih lama dengan proses produksi pada umumnya.

Namun hal ini tentu sebanding dengan hasil yang diperoleh. Dengan dikukus dan dijemur, maka tekstur keripik akan lebih renyah. Begitu pula dengan rasa yang dihasilkan, akan lebih dekat. Maka tidak heran, jika rasanya yang khas ini membuat pesanan keripik membludak.

Pesanan itu, hadir tidak hanya dari masyarakat Sumenep, tetapi juga seluruh daerah Madura, bahkan tak ketinggalan beberapa daerah di Pulau Jawa juga memesan keripik singkong ala Masyarakat Manding ini. Kadang-kadang sampai kehabisan stok, sehingga pelanggan nunggu antrian dari distributor.

“Teksturnya terlihat lebih tebal dan berat, berbentuk bulat pipih dan crunchy, akan tetapi tidak menghilangkan kerenyahan dan kegurihannya sebagai rasa khas singkong. Saat ini ada dua varian rasa yang ditawarkan keripik Manding, yaitu original (rasa bawang) dan pedas manis,” ungkap Yanto. (Abdus Salam/*)

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 146 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Suaminya Dibunuh di Depan Anaknya, Istri Korban Menangis Didepan Hakim

25 September 2024 - 11:23 WIB

Bapenda Bangkalan Belanjakan Hampir Seratus Juta Rupiah untuk Beli Pita Printer 

25 September 2024 - 11:09 WIB

Deklarasi Kampanye Damai KPU, Pj Bupati Bangkalan Sayangkan Tempat Duduk Masing-masing Paslon

25 September 2024 - 07:40 WIB

Gelar Deklarasi Kampanye Damai, KPU Bangkalan Ajak Masyarakat Hindari Berita Hoax dan Jangan Mudah Terprovokasi

25 September 2024 - 06:56 WIB

Horeee, PNS Boleh Menghadiri Kampanye Paslon Bupati dan wakil Bupati Bangkalan

24 September 2024 - 22:19 WIB

Pilkada Bangkalan Masuk Tahap Krusial, Bawaslu: Kemaren Sembunyi-sembunyi Sekarang Silahkan Dimanfaatkan

24 September 2024 - 14:08 WIB

Trending di LINGKAR UTAMA