Nurpeni juga mengatakan bahwa kegiatan tersebut hanya dilaksanakan satu hari, dan sosialisasinya juga hanya melalui pesan group whatsapp.
“Kegiatan ini hanya dilaksanakan 1 hari, sosialisasinya hanya melalui wa group, masih takut, khawatir harganya tidak bersaing,” Lanjutnya menjelaskan alasan terkait minimnya sosialisasi kegiatan tersebut.
Kepala DKP Bangkalan, Mustakim mengatakan bahwa awalnya kegiatan gelar pangan tersebut dilaksanakan dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Sedangkan DKP Bangkalan hanya menyediakan tempat.
Namun dikarenakan tahun ini provinsi tidak mengadakan sehingga DKP terpaksa mengadakan sendiri dengan mengundang berbagai produsen pangan untuk berpartisipasi dalam kegiatan gelar pangan tersebut.
“Sekedar adanya anggaran saja kita adakan itu, semua adalah produsen lokal, Ini bukan pasar murah tapi gelar pangan, kita bekerjasama dengan produsen yang ada di Bangkalan, kami menjual bukan standard mereka kalau misal di pasaran 50 kita jual di sini 49, jadi bisa membantulah walaupun sedikit bagi ibu-ibu,” Ucap Mustakim.
Namun sayang, dirinya malah mengaku tidak mengetahui anggaran pasti kegiatan tersebut.
“Kalau anggarannya, bukan hanya pengemasan ini sebetulnya, banyak yang dibantu untuk mendatangkan kesini ini, kalau anggaran pastinya kami belum tau, belum jelas, tapi berdasarkan informasi yang saya dapat dan sudah saya cek, anggaran mereka hanya 16 juta, apa 14 gitu,” ucapnya mereka-reka anggaran yang digunakan untuk kegiatan gelar pangan murah berkualitas tersebut.
Terdapat berbagai tanggapan memang dari masyarakat terkait pelaksanaan pangan murah berkualitas yang dilaksanakan oleh DKP tersebut.
Seperti halnya Siska Widia warga Socah mempertanyakan jam pelaksanaan kegiatan tersebut mengingat memang tidak tercantum jam di gambar yang berhasil di dapat oleh tim media Lingkarjatim, sehingga menurutnya kegiatan tersebut hanyalah formalitas untuk menghabiskan anggaran.
“Jam berapa min, jangan-jangan hanya untuk menghabiskan anggaran,” ucapnya melalui pesan medsos. (Hasin)