SURABAYA – Lingkarjatim.com,- Inovasi berkesinambungan yang terus dilakukan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Timur Aries Agung Paewai berbuah penghargaan dari media berita hukum dan kriminal terbesar di Jawa Timur, SKH Memorandum. Penghargaan itu diberikan bertepatan dengan HUT ke-53 SKH Memorandum berlangsung di Jalan Ketintang Baru III/91.
Pemimpin Redaksi SKH Memorandum Arief Sosiawan menyerahkan langsung penghargaan itu kepada Sekretaris BPSDM Jatim Aries Irwansyah yang mewakili Kepala BPSDM Jatim Aries Agung Paewai, karena dalam waktu bersamaan mengikuti Pelatihan di Melbourne, Australia.
Inovasi yang tiada pernah henti menjadi pertimbangan utama SKH Memorandum mengganjar Kepala BPSDM Jatim yang kini juga telah menyandang status Corporate University SDGs atas inisiasi yang dilakukannya, sebagai Kepala organisasi perangkat daerah (OPD) terinovatif di lingkungan pemerintah provinsi Jawa Timur.
Tak bisa dipungkiri semenjak dinakhodai Aries Agung Paewai, BPSDM mengalami banyak perubahan luar biasa. Dari beberapa tahun silam pamor BPSDM Jatim yang cenderung tak pernah terekspose ke publik, di tangan pria asal Sulawesi Selatan itu semuanya berubah total.
Dari luar saja secara fisik infrastruktur kantor BPSDM Jatim yang berada di kawasan Balongsari, Tandes, Surabaya Barat, terlihat banyak perubahan mentereng baik secara desain hingga struktur bangunan di dalam area yang digunakan untuk menggembleng aparat sipil negara yang merupakan pamong pelayan masyarakat mulai dari tingkatan staf sampai dengan pejabat struktural eselon 2 itu.
Salah satu bangunan yang diinisiasi oleh Aries di akhir 2020 adalah gedung Command Center dan PPID (Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi) serta Pusparaja (Pusat Pembelajaran Jarak Jauh).
Gedung ini sebagai pusat data dan informasi terkait pengembangan kompetensi ASN yang dilengkapi dengan aplikasi-aplikasi penunjang yaitu, PAWON (Pelayanan Administrasi WI Online), e-Learning, e-Registrasi, SI-PEKAD (Penjadwalan Kediklatan), Si Bang Kodir (Sistem Pengembangan Kompetensi Mandiri). gedung tersebut tidak dimanfaatkan dengan baik hanya sebagai gudang dan akhirnya direnovasi.