Bangkalan – Lingkarjatim.com,- Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM-KM) Universitas Trunojoyo Madura menggelar aksis sebagai sebuah bentuk keprihatinan terhadap situasi demokrasi saat ini.
Sebagai bentuk kekecewaan kepada Presiden Jokowi, BEM KM UTM menggelar aksi dengan menggunakan atribut serba hitam, seperti bendera hitam dan payung hitam.
Menurutnya nuansa hitam itu sebagai bentuk perlawanan terhadap pihak yang dinilai merusak keharmonisan dan kekondusifan pemilu 2024.
“Melihat kondisi saat ini, bahwa penguasa presiden Republik Indonesia sebagai pemimpin negara harapannya bisa bersikap netral untuk kemudian menjaga kondusifitas politik dan pemilu dibawah saat ini,” ucap Moh. Anis Anwari selaku presiden Mahasiswa, Sabtu (10/02/23).
Dirinya juga menegaskan bahwa dengan tidak netralnya presiden Jokowi akan menjadi masalah baru bagi negeri ini.
“Karena dirasa dengan kemudian Jokowi tidak bersikap netral saya rasa akan menimbulkan problematika baru,” tegasnya.
Aksi dengan antribut serba hitam yang dilakukan di halaman kampus UTM itu dikemas dengan seruan moral dan pernyataan sikap demokrasi tanpa intervensi.
Tidak hanya itu, dirinya berharap akan terus muncul perbaikan situasi politik kenegaraan yang lebih kondusif menuju pemilu 2024.