SUMENEP, Lingkarjatim.com – Kapal Dharma Bahari Sumekar (DBS) I rute Pelabuhan Kalianget menuju Pelabuhan Batuguluk, Pulau Kangean hampir gagal berangkat, Jum’at (07/02) kemarin. Sesuai Jadwal, DBS I harusnya berangkat dari Pelabuhan Kalianget Pukul 18.00 WIB.
Musababnya, keluar surat edaran dari Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Kalianget yang menyebutkan cuaca sedang tidak bersahabat. Sehingga semua pelayaran dari Pelabuhan Kalianget diisyaratkan untuk ditunda.
Humas PT Sumekar selaku BUMD Sumenep sebagai pengelola kapal DBS I, Eko Wahyudi mengatakan, pihaknya dirugikan atas dikeluarkannya SE dari KSOP Kelas IV Kalianget tersebut. Pasalnya, SE itu keluar secara mendadak sesaat sebelum kapal berangkat sesuai jadwal.
“Masyarakat banyak mengeluh, karena edaran itu keluar sesaat sebelum pemberangkatan. Barang-barang sudah di atas kapal. Akibat edaran itu, banyak penumpang yang memilih balik ke kota. Tentu ini sudah merugikan masyarakat,” katanya, Sabtu (08/02).
“Tidak hanya itu, kami sebagai pengelola kapal juga dirugikan. Saat barang-barang itu sudah di atas kapal, tiba-tiba pemberangkatan diminta untuk ditunda tanpa ada dasar yang jelas,” tambahnya.
Dia juga mempertanyakan, alasan KSOP Kelas IV Kalianget mengeluarkan edaran penundaan pemberangkatan pelayaran tersebut yang dinilai tanpa dasar. Kata dia, berdasar data yang dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) cuaca tidak cukup ekstrim.
“Bukan hanya tanpa dasar, update kondisi cuaca dari BMKG untuk tanggal pemberangkatan kemarin juga tidak menunjukkan cuaca yang cukup ekstrim. Jadi ini penyebabnya apa,” katanya bertanya.
Kata Eko, meskipun ada edaran dari BMKG, Kapal plat merah milik Pemkab Sumenep itu tetap berangkat dari Pelabuhan Kalianget menuju kangean sekitar Pukul 04.00 Wib dan tiba dengan selamat sekitar Pukul 14.00 tadi. Hal itu setelah kapten kapal membuat pernyataan bertanggung jawab atas keselamatan kapal dan penumpang.
Sementara itu, Kepala Kantor KSOP Kelas IV Kalianget, Supriyanto mengatakan, cuaca di tengah laut sedang ekstrim, angin kencang, dan ombak tinggi. Informasi itu dia peroleh dari kapal yang sedang melakukan pelayaran dari Kangean Menuju Pelabuhan Kalianget.
Disinggung ikhwal update prediksi cuaca yang dikeluarkan BMKG, ia mengatakan, kadang-kadang, kondisi di lapangan tidak sesuai dengan prediksi BMKG, sehingga ia mengutamakan informasi yang diperoleh di lapangan melalui radar radio untuk mengantisipasi keselamatan kapal dan penumpang.
Surat itu, kata dia akan dicabut hingga cuaca kembali kondusif. Untuk itu, dia berharap cuaca pelayaran segera kondusif, agar tidak menggangu pelayaran dari Kalianget menuju Kangean ataupun sebaliknya.
“Pelayaran saat itu yang dari Kangean ke Kalianget itu melaporkan cuaca ekstrim. Jadi yang mengalami sendiri di tengah laut cuaca ekstrim, angin kencang, ombak tinggi, maka untuk sementara waktu ditunda dulu,” katanya.
Berdasarkan data yang di update cuaca BMKG di Group WhatsApp Info Cuaca BMKG Kalianget, untuk tanggal 07 Februari 2010 kemarin, kondisi cuaca hampir seluruh wilayah perairan di Jawa Timur berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, terutama di wilayah Laut Jawa.
Sedangkan arah angin didominasi dari Barat – Barat Laut, kecepatan angin maksimum di Laut Jawa bagian timur diperkirakan 21 knots (39 km/jam) dan Selat Hindia selatan Jatim diperkirakan 16 knots (30 km/jam).
Sedangkan ketinggian gelombang laut di Selat Madura diprediksi 0.5 – 1.5 m, Laut Jawa bagian timur dan Selat Hindia selatan Jatim diprediksi antara 1.0 – 2.0 m. Namun beberapa daerah diprediksi terjadi peningkatan mulai tanggal 9 hingga 10 Februari, termasuk perairan Kangean.
“Peningkatan ketinggian gelombang menjadi lebih dari 2.5 m diperkirakan akan terjadi pada tanggal 9 sampai 10 Februari 2020 di Perairan Kalimantan, Laut Jawa bagian timur, Perairan Kangean serta Perairan selatan Jawa Timur,” kata Kepala BMKG Kalianget, Usman Kholid, Kamis (06/02) lalu. (Abdus Salam)