Dia menyebutkan, sejumlah pasar yang capaian retribusinya masih rendah diantaranya, pasar Durjan, Kokop 68 persen, Pasar Tanjung Bumi 80 persen. Lalu Pasar Campor, Geger 76 persen, Pasar Dupok, Kokop 83 persen, Pasar Sepulu 85 persen, Pasar Kedundung 80 persen dan beberapa pasar lainnya.
Dia menjelaskan, berdasarkan laporan yang didapatnya dari sejumlah kepala pasar, rendahnya capaian target retribusi itu karena jumlah transaksi menurun, seperti penjual sapi yang biasanya sekitar 100 turun menjadi sekitar 60.
Selain itu, banyaknya pedagang yang menunggak sewa kios juga menjadi salah satu penyebab rendahnya capaian retribusi. Padahal, dia mengaku, pihaknya sudah memberlakukan sewa kios pasar dengan sistem cicil atau bayar perbulan.
“Mereka beralasan sepi pembeli, pemasukan minim. Jadi ngutang dulu, kami mau memaksa meminta, tidak bisa seperti itu,” katanya. (Moh Iksan/Hasin)