SAMPANG, Lingkarjatim.com – Tercatat 23 tahun jembatan penghubung antara kecamatan Pangarengan dan Torjun jalur Desa Pacangga’an tidak mendapat perbaikan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang. Alhasil warga Desa Pacangga’an Kecamatan Pangarengan secara gotong royong melakukan perbaikan jembatan ambruk sejak tiga bulan terakhir.
“Jembatan ini terakhir dibangun sekitar tahun 1996 oleh pemerintah, sampai saat ini tidak ada lagi pembangunan apalagi diperbaiki,” kata Kepala Desa (Kades) Pacangga’an, H. Syaiful Islam. Jum’at, 13/09/19.
Kondisi tersebut semakin nampak kerusakan sejak tiga bulan terakhir, tak hanya itu sejumlah korban jiwa terus berjatuhan akibat tidak ada perbaikan, sehingga dengan komandonya warga disekitar jembatan secara gotong royong memperbaiki dengan bahan seadanya.
“Ini tidak bisa dibiarkan, karena sudah banyak korban yang jatuh saat mengendarai motor, walaupun bahan seadanya yang penting kondisinya normal dulu sampai ada perbaikan dari pemerintah,” tambahnya.
Tak selesai disana, pihaknya menceritakan bahwa jembatan tersebut setiap tahunnya hanya menjadi korban janji kebijakan Pemkab Sampang, hal tersebut dibuktikan dengan survei lokasi dan meminta agar masyarakat dan pemerintah desa melakukan perbaikan sementara.
“Tapi nyatanya sampai saat ini kami hanya termakan janji, diperiode sebelumnya sudah ditinjau dan meminta kami memperbaiki tapi kenyataannya setelah diperbaiki tidak ada tindaklanjutnya,” ceritanya.
Pihaknya berharap Pemkab Sampang tidak tutup mata dengan kondisi yang terjadi dibawah, sehingga program pemerataan pembangunan tidak hanya tersurat dalam kata-kata, tapi langkah nyata dan konkrit dilapangan.
“Terpaksa diperbaiki lagi, kalau dibiarkan masyarakat harus memutar arah yang jelas berdampak pada waktu dan uang bensin,” tegasnya.
Sementara itu. Hasan Mustafa, Kabid Jalan dan jembatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) saat dikonfirmasi mengaku akan mengkroscek langsung untuk melihat kondisi yang terjadi, karena pada tahun ini diakui ada program kegiatan didaerah tersebut, sehingga perlu dipastikan posisi jembatan yang ambruk.
“Memang ada kegiatan disana yang masuk tahap lelang, makanya kami perlu mamastikan terlebih dahulu,” katanya.
Diakuinya, pada tahun 2018 sempat melakukan kroscek lapangan bersama Pj Bupati Sampang Jonathan Judianto dan dipastikan akan dikerjakan tahun ini.
“Kami perlu liat lagi takut ada tambahan yang rusak,” tambahnya. (Abdul Wahed)