SURABAYA, Lingkarjatim.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur siap perpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa-Bali. Meski demikian, Pemprov Jatim saat ini masih menunggu instruksi dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) terkait perpanjangan PPKM tersebut.
“Surat dari Mendagri kan belum turun, makanya kita nunggu dulu. Tapi kalau melihat situasi Covid-19 yang belum turun ini, ya akan dipertimbangkan untuk diperpanjang,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Jatim, Makhyan Jibril Al Farabi, dikonfirmasi, Jumat (22/1/2021).
Menurut Jibril, PPKM di Jatim layak diperpanjang, mengingat kasus covid-19 terus meningkat. Ini dibuktikan jumlah daerah zona merah, dari yang semula lima bertambah menjadi tujuh daerah, lalu satu daerah zona kuning, dan 30 daerah sisanya zona orange. “Tapi memang zona kuningnya juga ada. Jadi masig fluktuatif,” ujarnya.
Meskipun Bed Occupancy Rate (BOR) di Rumah Sakit rujukan Covid-19 Jatim mulai menurun, tapi belum mencapai target aman 60 persen. Maka potensi memperpanjang PPKM di Jatim masih berpeluang.
Sementara untuk ruang ICU masih fluktuatif di angka 71, 72, 73. Sedangkan ruang isolasi biasa mengalami penurunan. “BOR ada penurunan. Awal PPKM 80 persen sekarang itu 73 persen. Tapi masih belum mencapai target. Targetnya kan 60 persen. Makanya ini dipertimbangkan PPKM untuk diperpanjang,” ujarnya.
Sekadar diketahui, Pemerintah Pusat memutuskan perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), untuk menekan angka penyebaran Covid-19 di wilayah Pulau Jawa dan Bali. Kebijakan itu diputuskan dalam rapat kabinet terbatas yang berlangsung hari ini di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis, 21 Januari 2021. (Amal Insani)