Bangkalan, Lingkarjatim.com,- Pelaksanaan haji tahun 2023 kali ini dinilai banyak masalah. Seperti yang disampaikan oleh ketua DPR RI Puan Maharani. Menurutnya penambahan kuota haji tidak dibarengi dengan kesiapan yang matang.
Berapa masalah pelaksanaan haji yang menjadi catatan tim was Haji DPR diantanya kapasitas tenda dan kamar mandi yang tidak memadai. Suplai makanan dan transportasi yang sering terlambat.
“Jadi, ini mungkin ke depan, terkait pelayanan dan fasilitas serta kuota tambahan jemaah haji sama-sama kita evaluasi bersama, bagaimana kemudian insyaallah pada tahun depan ketidaknyamanan dari para jemaah haji Indonesia tidak akan terulang lagi,” ujar puan mengevaluasi.
Tidak hanya itu, Jamaah haji dari kabupaten Bangkalan ternyata punya cerita tersendiri selain dari masalah yang sudah disebutkan diatas. Menurut Abdullah salah satu jamaah haji asal kabupaten Bangkalan mengatakan bahwa pada saat hendak pulang dari arab saudi ke Indonesia, dirinya beserta jamaah haji lainnya sempat dijanjikan akan mendapatkan air zam-zam masing-masing jamaah sebanyak 10 Liter, namun hingga kini ternyata yang diterima hanya 5 Liter.
“Waktu mau pulang Kami sempat dijanjikan akan diberikan 10 liter air zam-zam, tapi sampai sekarang hanya 5 liter yang kami terima,” ucapnya kepada Lingkarjatim Minggu (16/07/23).
Hingga saat ini, dirinya mengaku masih menunggu realisasi dari janji tersebut.
“Kami butuh kejelasan dan realisasi,
hitung-hitung sebagai kompensasi dari living cost yang hanya diberikan separo living cost jamaah haji pada periode sebelumnya,” lanjutnya.
Abdullah sadar bahwa 5 liter air zamzam yang dijanjikan memang tidak terlalu besar nilainya, hanya kisaran 500.000 jika beli di Surabaya, namun jika dikali jumlah jamaah haji, angkanya totalnya menjadi fantastis. Sebut saja di Bangkalan total jamaah haji menurutnya ada sebanyak 596 dikali 500.000 sama dengan 298.000.000. beda lagi jika se pulau madura atau se Jawa Timur atau bahkan seluruh Indonesia.