Selain itu, mewakili petani di Sampang Moh. Hakim berharap, penanganan kasus pupuk ini menjadi atensi khusus, dan pihak kepolisian tidak main-main, karena kasus pupuk tersebut berkaitan dengan masyarakat kecil atau petani yang notabenya 75 persen penduduk di Sampang dari seorang petani.
Namun meski demikian, masih ada orang-orang yang ingin meraup keuntungan lebih besar dengan cara menjual pupuk subsidi alokasi Sampang dijual ke luar Sampang. Kasus itu tidak hanya sekali saja, tetapi sudah berulang kali.
“Sangat miris sekali ketika mafia pupuk masih berkeliaran. Semoga dengan cepat Polres Sampang bisa mengungkap mafia pupuk sampai ke akarnya, dan berharap ada transparansi,” imbuhnya
“Belajar dari kasus ini saya berharap Dispertan-KP dan KP3 Sampang tegas dan memberikan pembinaan kepada oknum, karena seringkali terjadi dan tidak bisa di perbaiki dari tahun ke tahun,” tutupnya.
Sementara itu, Kapolres Sampang AKBP. Arman hingga saat ini belum bisa diminta keterangan, upaya datang ke tempat kerjanya sudah dilakukan tapi tidak berhasil. (Jamaluddin/Hasin)