JAKARTA, Lingkarjatim.com – Lembaga survei Indo Barometer telah melaksanakan survei di seluruh Provinsi di Indonesia, yang meliputi 34 Provinsi, pada tanggal 6 – 12 Februari 2019 terkait Pilpres 2019.
Peneliti Indo Barometer, Hadi Suprapto Rusli mengemukakan temuan hasil survei Indo Barometer menunjukan tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Joko Widodo sebagai Presiden sebesar 64,9 persen, tidak puas 30,9 persen.
“Dilihat dari data survei, secara umum tingkat kepuasan masyarakat terhadap Jokowi cukup baik,” ujar Hadi, di Jakarta, Kamis, 21 Maret 2019.
Lebih lanjut, Hadi menerangkan, kepuasan masyarakat terhadap duet kinerja pemerintahan Jokowi-JK sebanyak 64,1 persen, yang merasa tidak puas sebanyak 31,2 persen.
“Adapun dari distribusi, pemilih yang merasa puas dengan kinerja pasangan Jokowi – Jusuf Kalla mendukung pasangan Jokowi – Ma’ruf. Sedangkan masyarakat yang merasa tidak puas mendukung pasangan Prabowo – Sandi.” Katanya.
Saat ditanya mengenai alasan kepuasan, Hadi menjelaskan, ada 6 alasan teratas mengapa masyarakat puas terhadap kinerja Jokowi-JK. Alasan paling menunjol ialah publik puas terhadap kinerja Jokowi – JK karena pembangunan merata sampai pelosok desa sebesar 34,7 persen dan kinerjanya bagus sebesar 22,2 persen.
“Empat alasan lainya, banyak program yang bermanfaat (KIS, KIP) sebesar 11,1 persen, suka memberi bantuan sebesar 6 persen, dekat dengan rakyat sebesar 5,6 persen dan banyaknya pembangunan/perbaikan jalan sebesar 5,5 persen,” terang Hadi.
Sebaliknya, ada tiga alasan teratas ketidak puasan masyarakat, yaitu sulit lapangan pekerjaan 22,2 persen, harga kebutuhan pokok naik 19,5 persen dan perekonomian semakin sulit sebesar 16 persen.
“Alasan puas dan tidak puas terhadap kinerja pasangan Jokowi-JK ditanyakan secara terbuka tanpa ada pilihan jawaban,” ulas Hadi.
Selanjutnya, data survei mengungkapkan Sebanyak 51,6 persen masyarakat menginginkan Joko Widodo kembali menjadi presiden periode 2019 – 2024. Namun yang tidak menginginkan kembali 24,4 persen.
“Dari distribusi, pemilih yang menginginkan kembali, lebih banyak mendukung pasangan Capres petahana. Sedangkan yang tidak akan mengalihkan dukunganya kepada Capres penantang,” terangnya.
Membedah alasan mengapa masyarakat menginginkan kembali Joko Widodo menjadi Presiden ada tiga alasan teratas yaitu, melanjutkan program 41,2 persen, kinerjanya bagus atau terbukti 22,8 persen dan orangnya merakyat sebesar 6,3 persen.
Sementara dua alasan tertinggi masyarakat yang tidak akan memilih Joko Widodo menjadi Presiden, pertama karena ingin perubahan sebesar 44 persen dan perekonomian semakin sulit sebesar 11,9 persen.
“Alasan utama tidak menginginkan kembali Joko Widodo menjadi Presiden adalah karena ingin perubahan lebih baik.” Tukas Hadi.
Untuk diketahui, jumlah sampel pada survei sebanyak 1.200 responden, dengan margin of error sebesar ±2,83%, pada tingkat kepercayaan 95%. Metode penarikan sampel yang digunakan adalah multistage random sampling.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner, serta responden survei adalah warga negara Indonesia yang sudah mempunyai hak pilih berdasarkan peraturan yang berlaku, yaitu warga yang minimal berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah pada saat survei dilakukan. (*)