SAMPANG, Lingkarjatim.com – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Sampang angkat bicara soal penggunaan cairan disinfektan pada tubuh manusia yang akhir-akhir ini dipergunakan untuk keperluan meminimalisir sebaran virus corona atau Covid-19 di Kabupaten Sampang.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua IDI Kabupaten Sampang. Dr Indah Nursusanti, ia mengatakan bahwa penggunaan cairan disinfektan oleh sejumlah relawan covid-19 yang tersebar di seluruh elemen masyarakat perlu memperhatikan pentingnya dampak yang ditimbulkan saat disemprotkan pada tubuh manusia.
“Pada umumnya kami mendukung langkah relawan ini, namun juga perlu memperhatikan aturan penggunaannya pada tubuh manusia,” katanya.
Bukan tanpa sebab, pasalnya penggunaan cairan disinfektan pada tubuh manusia dapat mengakibatkan gangguan kesehatan jangka panjang, sehingga pihaknya meminta agar relawan covid-19 dilapangan lebih menfokuskan penyemprotan pada benda mati, karena cairan disinfektan hanya ampuh menghilangkan mikroorganisme yang menempel pada benda-benda mati.
“Semisal lantai, meja, peralatan medis, atau permukaan benda yang sering disentuh karena sifatnya hanya sementara,” tambahnya.
Lebih jauh ia menjelaskan bahwa disinfektan merupakan senyawa kimia yang digunakan di dalam proses dekontaminasi yang membunuh mikroorganisme, virus, bakteri pada obyek permukaan benda mati.
“Ini sifatnya pencegahan bukan menyembuhkan, jadi perlu dipahami bersama, karena tidak boleh cairan disinfektan ini terlalu sering terkena kulit manusia,” tegasnya.
Pihaknya menganjurkan masyarakat menjaga kebersihan kulit dengan mencuci tangan dengan sabun, karena langkah tersebut dinilai lebih efektif dibandingkan dengan cairan disinfektan yang justru membahayakan kesehatan.
“Sesering mungkin mencuci tangan dengan sabun, dan hindari kontak langsung dengan orang lain, ini cukup buat meminimalisir sebaran virus corona itu sendiri,” tandasnya. (Abdul Wahed)