Namun demikian menurutnya masyarakat tidak mungkin hanya menunggu bantuan dari pemerintah. Oleh karenanya RT Siaga harus mendorong setiap rumah memiliki tanaman obat dan tanaman pangan kebutuhan sehari-hari.
“Pastikan setiap keluarga memiliki obat 2an terkait dan suplemen vitamin terutama vitamin D3 dan Vitamin C. Lewat RT Siaga masyarakat mulai bergotong royong terutama membantu keluarga yang membutuhkan, termasuk yang sedang melakukan Isolasi Mandiri,” jelasnya.
Siti Fadilah mengajak masyarakat untuk selalu bergembira dan optimis mencari peluang usaha mandiri dengan disiplin mematuhi protokol kesehatan.
“Jangan biarkan kepanikan dan ketakutan menguasai masyarakat dengan berpikir rasional bahwa dengan kekuatan bersama, kita bisa menjaga kesehatan setiap warga. Tujuannya adalah memastikan imunitas masyarakat tetap terjaga,” tegasnnya.
Ia mengingatkan, kalau mulai ada gejala sakit, jangan menunggu jadi parah, jangan panik tapi segera melakukan isoman dan menaikkan imunitas tubuh dengan memakai obat-obatan yang biasa dipakai dan mengkonsumsi vitamin dan makanan yang bergizi tinggi, telor, ikan atau daging.
“Pastikan warga yang sakit bisa segera sembuh dan jangan ada yang fatal. Sebetulnya Angka kematian akibat Covid di Indonesia sangat rendah dibanding negara lain.
Kita berharap pemerintah harus bisa menekan angka kematian sampai nol,” tegasnya.
Konferensi Nasional DKR ini dihadari oleh ratusan kader dan relawan kesehatan dari seluruh provinsi di Indonesia.
Konferensi Nasional DKR bertujuan untuk memberikan arahan dan pengetahuan kepada kader dan relawan DKR untuk mempersiapkan masyarakat ditengah pandemi dan ancaman bencana alam.
Rangkaian Konferensi Nasional DKR berikutnya akan diadakan setiap minggu dalam bulan ini membahas beberapa tema penting saat ini yaitu,
‘Tentang Ancaman Bencana Alam dan Mega Trust’, ‘Tentang Membangun Perlindungan Diri Menghadapi Pandemi’, ‘Tentang Menjaga Imunitas Tubuh Dengan Gizi dan Nutri Sederhana’, dan ‘ Tentang Hak dan Kewajiban Rakyat Dalam Hukum Ditengah Pandemi’ (*/ Hasin)