
SURABAYA, Lingkarjatim.com – Menjelang perhelatan pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Timur yang akan dilaksanakan 2018 mendatang, Partai Gerindra masih terus menggodok nama-nama kandidat yang akan diusung dalam Pilgub Jatim 2018. Sedikitnya ada enam nama yang masih digodok oleh Gerindra hingga sekarang.
Keenam nama itu meliputi Saifullah Yusuf atau Gus Ipul (Wakil Gubernur Jatim), Khofifah Indar Parawansa (Menteri Sosial), M Nuh (Mantan Mendikbud), Laksamana (pun) Moeklas Sidiq, La Nyalla Mattalitti (Ketua Kadin Jatim) dan Emil Dardak (Bupati Trenggalek).
Nama-nama itu saat ini sedang dibahas di Dewan Pengurus Pusat Gerindra, sebelum nantinya diputuskan siapakah kandidat yang bakal diusung merebut kursi kepemimpinan di Jawa Timur.
“Ada lima nama yang kita godok (Gus Ipul, Khofifah, M Nuh, Laksamana Moeklas Sidiq, La Nyalla). Kemudian Emil Dardak masuk ditimbang-timbang juga oleh DPP,” terang Wakil Ketua Umum DPD Gerindra Jatim, Hendro Tri Subiyantoro, Selasa (24/10/2017).
Selanjutnya yang menentukan calon Gubernur Jatim diserahkan pada Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto. Disinggung apakah Gerindra ingin mengulang momentum di Pilkada DKI Jakarta dengan mengumumkan calon belakangan, ia tidak menampik hal itu.
“Kemungkinan ke arah sana ada. Kita tunggu saja hasil dari keputusan DPP dan Pak Prabowo dalam menentukan bacagub di Pilgub Jatim,” ungkapnya.
Perlu diketahui, Gerindra sendiri mempunyai 13 kursi di DPRD Jatim. Gerindra tidak bisa mengusung pasangan calon sendiri, melainkan harus koalisi dengan partai politik (parpol) lain.
Sebab syarat minimal parpol atau gabungan parpol harus mempunyai 20 kursi untuk bisa mengusung pasangan calon di Pilgub Jatim. Hingga kini masih ada PPP (5 kursi), Demokrat (13 kursi), PKS (6 kursi) dan PAN (7 kursi) belum mengumumkan nama yang didukung pada Pilgub Jatim.
Sedangkan PDIP (19 kursi) – PKB (20) sudah mengumumkan mengusung pasangan Gus Ipul – Azwar Anas. Sedangkan Golkar (11 kursi), Nasdem (4 kursi) dan Hanura (2 kursi) mendukung Khofifah sebagai bacagub.
Namun Khofifah harus berkoalisi minimal dengan satu partai lagi untuk bisa meloloskan sebagai calon. Pasalnya, total kursi partai gabungan (Golkar, Nasdem dan Hanura) yang mendukung Khofifah baru 17 kursi, masih kurang 3 kursi untuk memenuhi syarat minimal daftar ke KPU Jatim. (Mal/Lim)