BANGKALAN, Lingkarjatim – Dalam aksi demonstrasi yang digelar Gerakan Loyalis Perubahan (Gelora) Bangkalan, di Kantor Dinkes Jumat (23/10). Terdapat sejumlah tuntutan yang disampaikan demonstran. Salah satunya adalah indikasi “kong-kalikong” antara sejumlah bidan desa dengan RS.Swasta. Berikut keterangan pers peserta aksi atas temuan ini:
Gerakan Loyalis Perubahan Bangkalan menuding banyak bidan-bidan di pedesaan, ketika masyarakat melahirkan banyak yang dirujuk ke rumah sakit swasta di Bangkalan.
Padahal, menurut mereka masih ada rumah sakit daerah yaitu RSUD Syamrabu Rato Ebuh yang bisa menanganin orang yang hendak melahirkan, dan bahkan lebih lengkap peralatan kesehatannya dari rumah sakit swasta lainnya di Bangkalan.
“Ada indikasi yang mengarah kongkalikong antara Bidan Desa dengan salah satu rumah sakit swasta di Bangkalan”. Ungkap Munawir saat menyampaikan orasi di depan Dinkes Bangkalan.
Presiden mahasiswa UIN Sunan Ampel ini menuding, itu diakibatkan oleh bidan desa yang tidak profesional, yang lebih mengutamakan keuntungan daripada pelayanan.
“Rumur yang yang terjadi di masyarakat, kalau bidan menanganin orang melahirkan di Poskesdes hanya mendapatkan honorium sekitar 500 ribu, tapi kalau dirujuk ke rumah sakit swasta ini langsung di Caesar (operasi) bisa dapat 1.500.000 bahkan bisa lebih”. Tuturnya.
Maka dari itu, gelora Bangkalan menuntut kepada kepala dinas kesehatan Bangkalan untuk mengeluarkan surat edaran dan intruksi kepada bidan bidan desa agar mendahulukan rujukan ke RSUD Bangkalan, sebab nanti juga akan ada retribusi yang masuk ke kas daerah.