Kegiatan dapat terlaksana dengan cepat dan kodusif dikarenakan warga binaan juga kooperatif untuk melaksanakan intruksi yang diberikan petugas.
Barang-barang hasil bersih-bersih dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) terdekat.
“Barang-barang yang mudah terbakar, selanjutnya diangkut dengan truk dan dibuang ke TPA supaya barang-barang dimaksud tidak kembali lagi,” ujar kalapas.
Bersih-bersih dan penertiban ini juga akan dilaksanakan secara berkala. Hal ini untuk menciptakan ruang yang lebih luas untuk warga binaan. Sehingga ketika ada proses distribusi dari satker lain, pihaknya bisa lebih siap menerima. Saat ini Lapas Surabaya dihuni 1.977 warga binaan. Dari kapasitas hunian sebesar 1.050 orang. (Imam Hambali/Hasin)