SURABAYA, Lingkarjatim.com – Beberapa hari terakhir banyak figur mulai muncul kepermukaan untuk meramaikan Pemilihan Wali Kota Surabaya 2020. Mereka berasal dari kalangan Politik, Akademisi, dan unsur Independen.
Pengamat Politik UIN Sunan Ampel, Abdul Chalik mengatakan ada tiga kriteria yang bisa menjadi variabel utama yang cocok maju di Pilwali Kota Surabaya. Pertama orang yang paham tentang Surabaya ialah orang yang tinggal di Surabaya atau yang selama ini banyak terlibat menyelesaikan masalah di Surabaya.
“Kedua, orang visioner yakni memiliki konsep dan misi yang selama ini sudah dikenal sebagai seseorang yang memiliki kemampuan dalam hal pengembangan kawasan Metropolitan dan memiliki track record,” katanya pada Lingkarjatim.com, Selasa (30/07/2019).
Kemudian yang ketiga orang yang memiliki kemampuan dan diterima masyarakat terkait dengan kepemimpinan dan komunikasi, karena masyarakat Surabaya berjiwa Nasionalis Religius.
“Maka yang berpeluang tentu adalah yang memiliki latar belakang Nasionalisnya kuat dan Religiusnya kuat,” Imbuh Dosen Ilmu Politik FISIP itu.
Menurutnya sosok figur yang pantas maju Pilwali di Surabaya bisa disisir mulai dari kalangan tokoh politik yang sudah diketahui banyak orang, Salah satunya dari PDIP ada Armuji dan Wisnu Sakti Buana, Partai Golkar ada Gus Han serta dari PKB ada Imam Nahrawi dan Syamsul Arifin Mantan Ketua DPC PKB.
Jika dari kalangan profesional ada Erik Cahyadi Bapeko Surabaya, Unsur akademisi ada Suko widodo dosen Unair, unsur independen Ahmad Nawardi anggota DPD RI dua periode.
“Menurut saya ada Pak Imam Nahrawi Menpora jika masyarakat Surabaya menginginkan (jadi wali kota Surabaya) karena basis utamanya di Jatim khususnya di Surabaya,” ujarnya. (Sul/Lim)