SURABAYA – Lingkarjatim.com,- Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengklaim pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit di Surabaya, mayoritas bergejala ringan. Dari 400 pasien, sebanyak 350 orang di antaranya adalah pasien covid-19 bergejala ringan.
“Kami tahu setelah berkeliling ke rumah sakit. Kami juga sudah berkoordinasi dengan para dokter, agar pasien bergejala ringan jangan dirawat di rumah sakit,” kata Eri, di Surabaya, Selasa, 15 Februari 2022.
Menurut Eri, RS hanya diperuntukkan bagia pasien covid-19 bergejala berat. Kedepannya, Eri memberikan dua opsi kepada pasien covid-19 gejala ringan, yakni dirawat di tempat isolasi terpusat (isoter), atau melakukan isolasi mandiri di hotel dengan menggunakan biaya mandiri.
“Jadi, kalau masyarakat yang memiliki gejala ringan yang tidak ingin dirawat di tempat isoter, bisa memilih isolasi mandiri di hotel dengan menggunakan biaya mandiri. Tentu akan dipantau oleh pihak RS dan Satgas Covid-19,” ujarnya.
Dengan demikian, Eri berharap bed occupancy rate (BOR) di Surabaya aman terkendeli, di mana saat ini BOR RS di Surabaya hampir mencapai 20 persen.
“Sebab, tingkat BOR pada penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 2 ini, bukan berdasarkan jumlah pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19, melainkan jumlah pasien yang dirawat di RS,” katanya. (Amal/Hasin)