Menu

Mode Gelap

LINGKAR UTAMA · 29 Jul 2024 19:19 WIB ·

Ekslusif Bersama RKH Makki Nasir Menuju Konferwil PWNU Jatim (5) : Meneguhkan isyaroh, Membangun Pondasi yang Kuat


Ekslusif Bersama RKH Makki Nasir Menuju Konferwil PWNU Jatim (5) : Meneguhkan isyaroh, Membangun Pondasi yang Kuat Perbesar

Bangkalan, Lingkarjatim.com,- KH Makki Nasir mengatakan bahwa berbagai upaya dan langkah yang akan diambil jika nanti ditakdirkan memimpin PWNU Jatim adalah bagaimana bisa mewujudkan NU Jawa Timur  yang berkarakter, bersatu, sejahtera dan berkontribusi nyata bagi kemajuan umat dan bangsa.

“berbagai langkah tadi ,landasan berfikir, pengkaderan, menjalin komunikasi, sebagai pengurus dan sebagainya, ini adalah langkah saya dalam berkhidmat meneguhkan isyaroh dari inisiator Nahdlatul Ulama,” Ucapnya.

Di abad kedua ini, menurut Kiai Makki, Nahdlatul Ulama membutuhkan transformasi agar keberhasilan yang sudah dicapai pada abad pertama bisa dilanjutkan dan ditingkatkan lagi di abad kedua ini.

“Ketika kita masuk kepada abad kedua, maka secara alami sejak seratus tahun inikan butuh yang namanya tajdidul haroqah, bukan haroqah aljadidah, tapi tajdidul haroqah, bagaimana haroqah atau pergerakan di abad pertama kemaren ditransformasikan ke abad kedua ini. Analoginya seperti kalau kita ingin meningkatkan sebuah gedung, menambah lebih besar lagi, inikan bangunan harus bertumpu pada pondasi, bangunan sehebat apapun kalau tidak bertumpu pada pondasi akan cepat roboh, rentan, tidak kuat,” tuturnya seraya menguatkan bahwa meneguhkan isyaroh yang menjadi slogannya merupakan konsep dasar pergerakan Nahdlatul Ulama yang harus dipegang kuat agar tidak terseret arus globalisasi yang belum jelas kebenarannya.

“Karena sekarang kita masuk pada era global, era dimana tidak ada sekat, tidak ada batas, tidak ada batas negara, batas ini dan sebagainya, semua kelihatan, semua kedengaran, ini kalau tidak meneguhkan yang namanya konsep dasar, atau pondasi Nahdlatul Ulama, ini akan membuat langkah-langkah yang keluar dari kerangka pondasi yang tentu sangat berbahaya,” tegasnya mengingatkan.

“NU dengan organisasi lain, kalau secara struktur kepengurusan, atau lain sebagainya itu sama, namun uniknya NU di abad kedua ini menjadi terbesar dan ini sebagainya ini kan karena menjaga, merawat, metodelogi kultur tatanan sosial keagamaan dan sosial kemasyarakatan yang ditata oleh para wali-wali Allah tempo dulu sehingga ini menjadi kekuatan besar didalam menjawab tantangan zaman,” lanjutnya. 

Beberapa hal diatas itulah yang menurutnya sudah terbukti dan teruji sehingga menjadi kekuatan selama ini untuk kemudian diteguhkan kembali agar pondasi NU secara kelembagaan bisa menjadi lebih kuat, kompak dan lebih berkontribusi nyata. 

“Inilah yang akan kita teguhkan kembali, bagaimana Syaichona Cholil memberikan sebuah konsep persatuan dan kesatuan, bukan diseragamkan tapi disatukan, beda antara disatukan dan diseragamkan. Menyatukan perbedaan yang ada itu dengan mencari titik temunya untuk disepakati, istilahnya adalah persamaan universal, agar supaya bisa dijadikan pegangan tegak berdiri kokoh, sehingga tidak ada ego sektoral disitu, bagaimana ego sektoral ini dihindari, agar supaya langkah bersatu menjadi satu kesatuan tercapai, kalau masih ada ego sektoral wah ini menghambat, gak bisa menjadi pegangan untuk tegak berdiri dan kokoh,” pungkasnya sera berharap keberagaman yang ada di organisasi Nahdlatul Ulama ini bisa disatukan agar menjadi kekuatan yang tidak dimiliki oleh organisasi lainnya. (Hasin)

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 18 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Pengabdian Masyarakat di Bojonegoro, UTM Lakukan Optimasi Pemanfaatan Sistem Informasi untuk Meningkatkan Produktivitas Penjualan dan Pemberdayaan UMKM Souvenir Murah Bojonegoro

18 September 2024 - 14:36 WIB

Tingkatkan Pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual, LPPM UTM Gelar Workshop HKI dan Pendampingan Paten

18 September 2024 - 14:13 WIB

Gelar Bakti Sosial, Zuhud Bahagia Melihat Masyarakat Desa Bisa Cek Kesehatan dan Sunat Gratis

18 September 2024 - 06:50 WIB

Pendaftaran Pengawas TPS Pilkada 2024 Dibuka, Berikut Jadwalnya

18 September 2024 - 05:44 WIB

Tidak Hanya Rp.74 Juta untuk Jasa Konsultasi Update Sofware, Bapenda Juga Habiskan Rp.50 Juta untuk Jasa Konsultasi Layanan Khusus

17 September 2024 - 09:34 WIB

Terdampak Pemadaman Listrik PLN, Pelayanan Disdukcapil Bangkalan Terganggu

17 September 2024 - 09:15 WIB

Trending di LINGKAR UTAMA