Menanggapi pernyataan tersebut, Kepala Bidang (Kabid) Konservasi Rehabilitasi Lingkungan dan Pertamanan DLH Sampang Imam Irawan membenarkan bahwa, bangunan shelter patung sapi RTH Taman Trunojoyo Sampang tidak menggunakan pondasi sebagai alat pembentu pekuat bangunan.
Menurutnya, dalam bahasa teknis pondasi itu sifatnya perkerasan atau pembantuan. Jadi, meski tidak ada pondasi bangunan itu akan kuat, sebab tidak menahan beban dan urukan shelter patung sapi rekontruksinya memakai pengecoran.
“Memakai pondasi itu masuk pada pemborosan, sebab sudah pakek cor, dan itu juga sebagai pondasi,” jelasnya.
“Kemudian, kekuatan pengecoran dari konsultan perencana umur ekonomisnya 10 tahun, tapi itu item tertentu,” timpalnya.
Sekedar untuk diketahui, proyek RTH Taman Trunojoyo Sampang mendapatkan alokasi anggaran bersumber dari APBD Sampang sebesar Rp 18,9 milliar. Pelaksana proyek PT. Lansekap Karya Abadi yang berada di jalan Gayungsari X1/20 Surabaya. (Jamaluddin/Hasin)