Maka dari itu pada kesempatan mujahadah kubro kali ini salah satu doanya adalah berharap diberi kekompakan.
Selain berharap diberikan kekuatan, dan kekompakan, Kiai terkenal ramha tersebut juga berharap keberadaan kader NU di Jawa Timur bisa sambung dengan para ulama dan kiai kuno yang telah menjadi pendahulu dan memiliki peran besar terhadap perkembangan Indonesia.
“Ke-2 lewat istighosah munajat ini, kita kepingin supaya umat, ini sambung dengan ulama-ulama kuno, kalau sambung dengan wali songo sudah biasa tapi sebetulnya ada ulama antara, ini wali songo kan tahun itu, nah antara tahun itu dan tahun-tahunnya mbah hasyim asy’ari, syaichona, itu ada ulama yang perannya besar,” lanjut KH Marzuki menjelaskan harapannya dalam mujahadah kubro kali ini.
“Kalau di Madura mbah Syamsuddin Batu Ampar, terus Sunan Cendono Kwanyar, ngerti yach. Terus di Banyuwangi mbah Basar yang ternyata masih mbah buyut nya kiai Mannan, ini biar umat ini ngak putus, Umat di sambungkan oleh syaichona bersama mbah Hasyim Asy’ari alhamdulilkah, masak langsung disambung wali kan ada mbah Hasan Basari,” Pungkasnya. (As’ari/Hasin)