Untuk yang nomor tiga, Ahmad mengaku bukan tanpa alasan dirinya menuding bahwa ada masalah dengan Komisi Informasi Bangkalan.
“Bagi saya, sulitnya mendapatkan informasi di Bangkalan juga karena Komisi Informasi yang tidak becus. Misalkan, beberapa permohonan informasi yang saya minta dan sudah masuk ke Komisi Informasi sampai sekarang tidak ada panggilan sidang. Mereka lalai dengan tugasnya. Bahkan saya melihat mereka hanya makan gaji buta. Masak dalam setahun tidak ada satupun putusan sidang sengketa yang dihasilkan.
Padahal amanah UU jelas ada batas dan tenggang waktunya,” ucap Ahmad menyayangkan.
Tidak selesai sampai disitu, Ahmad Annur juga menyoroti kantor Komisi Informasi Bangkalan yang tidak berpenghuni.
“Lebih-lebih saat ini saya melihat kantor komisi informasi selalu ditutup dan tidak ada orang, kalau begitu kerjanya kan mending bubarkan saja komisi informasi, Eman uang negara yang dibuat gaji orang yang hanya makan tidur,” ucap pria yang saat ini juga menekuni usaha Kuliner Bebek Socen.
“Atau kantor komisi informasi suruh jadikan tempat ternak kambing, toh gak pernah ditempati dan tidak ada kegiatan sidang sengketa, kalau dibuat kandang kambing kan mending dalam setahun bisa menghasilkan uang,” ucapnya menyarankan.
“Jadi pada intinya, tertutupnya kran informasi di Bangkalan yang paling dominan disebabkan oleh mental para pejabat kita,” pungkasanya dengan nada kecewa. (Hasin)