Pemberangkatan logistik ke masing-masing kecamatan (Foto : Muhidin)
BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bangkalan mulai mendistribusikan logistik pemilihan umum (Pemilu) ke masing-masing Kecamatan, adapun jumlah logistik yang dibagikan, terdiri dari 15.410 (lima belas ribu empat ratus sepuluh) kotak suara dan 12.328 (dua belas ribu tiga ratus dua puluh delapan) bilik yang tersebar di 3.82 (tiga ribu delapan puluh dua) tempat pemungutan suara (TPS) di 18 Kecamatan.
Ketua KPU Bangkalan, Zainal Arifin mengatakan logistik pemilu dikirim langsung ke masing-masing Kecamatan, ia memastikan tempat penyimpanan logistik di masing-masing Kecamatan aman.
“Sebagaimana yang kita ketahui tempat penyimpanan kita itu di kecamatan, karena kantor PPK kita ada di kecamatan. Tapi ada beberapa kecamatan yang memang tidak menjadi tempat penyimpanan, memang harus diluar, ada yang taruh di sekolah,” Ucap Zainal saat pemberangkatan dari Kabupaten ke kecamatan, Minggu (11/2/2024).
Ia menjelaskan logistik di masing-masing Kecamatan selanjutnya akan di distribusikan ke tingkat desa H-1 sebelum pencoblosan sebelum ke masing-masing TPS, hal tersebut untuk mengantisipasi hal yang tidak di inginkan.
“Jadi logistik itui, H-1 dari kecamatan di distribusikan ke desa, nginep di desa satu malam, pagi harinya jam 5 dari desa di distribusikan ke TPS, kenapa nginep di desa? Karena sistem pengawalannya lebih memudahkan dan sistem keamanannya lebih memungkinkan,” Jelasnya.
Adapun pendistribusian ke tingkat Kecamatan akan dilakukan selama dua hari dari hari ini hingga besok senin.
“Kalau pendistribusiannya kita jadwalkan hari ini tanggal 11 dan 12, hari ini kita distribusikan ke kecamatan, Modung, Kokop, Burneh, Blega, Tanjung Bumi, Geger, Galis, Sepulu dan Socah,” Ujarnya.
Untuk mengantisipasi hal yang tidak di inginkan, Zainal menekankan kepada seluruh penyelenggara pemilu di tingkat kecamatan maupun desa harus bekerja profesional.
“Pertama yang kita tekankan di penyelenggara pemilu, penyelenggara pemilu kita harus berintegritas dan profesional, yang kedua sistem keamanan baik itu polres maupun kodim, dan tentu juga ada pengawas pemilu,” Lanjutnya.