SURABAYA, Lingkarjatim.com-Mochtar W Oetomo, Direktur Survei Surabaya Survey Center (SSC) Periode Juni 2017, mengungkapkan bahwa mayoritas publik menolak isu soal kemungkinan munculnya calon tunggal sebanyak 80.20% dalam Pilgub Jatim 2018.
Dia Menambahkan, Sebagian besar publik yang menolak berpendapat calon tunggal dalam Pilgub sebagai sesuatu yang tidak demokratis dan menunjukkan kegagalan dalam regenerasi kepemimpinan. Sementara sebagian yang setuju terhadap calon tunggal beralasan pilkada akan hemat, cepat dan meminimalisir konflik horizontal.
“Publik Jatim semakin kritis. Hal ini sekaligus juga memperlihatkan bahwa publik Jatim semakin literate dalam politik, sekaligus perkembangan ini memperlihatkan kepada kita semua bahwa nilai nilai demokrasi mulai diakomodir dalam perpolitikan Jatim ujar Mochtar saat Jumpa Pers di Hotel Yellow Jemursari Surabaya, Rabu (12/07/2017)
Adapun alasan pemilih Jatim menolak calon tunggal secara rinci adalah 1) Tidak punya pilihan sebanyak 26,10% 2) Tidak demokratis 22.80% 3) Regenerasi kepemimpinan gagal 15.10% 4) Tidak kompetitif 10.80% 5) Tidak seru 6.10%. Adapun alasan yang setuju dengan calon tunggal adalah 1) Hemat 7.30% 2) Cepat 7.10% dan 3) Mengurangi Konflik sebanyak 4.80%
Survei SSC ini diselenggarakan pada 10-30 Juni 2017 meliputi 38 kabupaten/Kota di Jawa Timur dengan metode multistage random sampling, mengambil 800 responden dengan margin of error 3,5% dengan tingkat kepercayaan 95%. (Sul)