Bangkalan, Lingkarjatim.com,- Besarnya angaran yang dihabiskan untuk biaya makan dan minum rapat oleh pemerintah kabupaten Bangkalan khususnya Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa mendapat tanggapan dari ketua Persatuan Alumni (PA) GMNI kabupaten Bangkalan, Dasuki Rahmad.
Menurutnya hal tersebut menunjukkan bahwa pejabat pemerintah kabupaten Bangkalan tidak memiliki kepekaan sosial terhadap keadaan yang saat ini dialami oleh pemerintah kabupaten Bangkalan.
“Ini parah, tidak peka dan tidak merasa prihatin terhadap keadaan Bangkalan saat ini,” ucap nya Senin (15/01/24).
Menurutnya disaat PAD Bangkalan yang masih kecil dan kinerja pegawai yang jauh dari harapan bukannya memberikan trobosan, malah kesannya menghambur-hamburkan anggaran.
“Ya kalau saran saya agar tidak menimbulkan banyak persepsi karena sudah di ketahui oleh publik, harus dibuka itu buat rapat apa saja, berapa orang dan hasil rapatnya apa, biar jelas,” lanjutnya.
Dirinya bahkan meyakini hal tersebut tidak hanya terjadi di satu OPD aja.
“Kalau saya yakin itu tidak di situ aja, bisa dibuka OPD yang lain, bisa jadi ada yang lebih parah,” tukasnya.
Untuk deketahui bahwa Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan ekstrem di Bangkalan di tahun 2023 kemaren mencapai 19,35 persen yaitu sekitar 114.892 kepala keluarga (KK) atau 456.754 jiwa warga Bangkalan masuk kategori miskin ekstrem.
Namun saat ratusan warga Bangkalan hidup dibawah garis kemiskinan ekstrim, pemerintah kabupaten Bangkalan malah seakan menghambur-hamburkan anggaran yang tidak jelas.
Salah satunya yaitu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bangkalan menghabiskan anggaran hampir setengah miliar hanya untuk biaya makan dan minum rapat pada tahun anggaran 2023 yaitu sebesar Rp. 407.970.000.
Anggaran hampir setengah miliar itupun tidak jelas digunakan untuk biaya makan dan minum untuk rapat apa saja, Berdasarkan data yang dimiliki oleh tim redaksi Lingkar Jatim anggaran ratusan juta tersebut terbagi menjadi beberapa kegiatan rapat, bahkan anggaran makan dan minum dalam satu kali rapat pernah hingga mencapai ratusan juta lebih yaitu sebesar Rp 128.250.000. Belum diketahui pasti anggaran makan dan minum rapat tentang apa yang hingga menghabiskan hingga ratusan juta tersebut.
Saat dikonfirmasi Plt Kepala DPMD Kabupaten Bangkalan Rudianto mengatakan bahwa besarnya anggaran makan minum rapat di lembaganya karena disebabkan oleh tiga kegiatan besar yang dilaksanakan pada tahun 2023 tersebut.
“Jadi tahun 2023 ada TMMD anggarannya ada di kita, kemudian ada pilkades anggarannya ada di kita, kemudian juga ada dukungan kegiatan PKK itu juga ada di kita,” ucapnya saat dikonfirmasi Kamis (04/01/23).
Dirinya menilai tingginya anggaran belanja di OPDnya tersebut bisa dimaklumi karena tiga kegiatan besar tersebut.
“Jadi belanja maminnya memang gede karena ada tiga hal itu,” ungkapnya.
Namun setelah ditelusuri lebih lanjut, alasan yang disampaikan oleh kepala DPMD kabupaten Bangkalan menjadi tidak masuk akal mengingat anggaran makan minum tahun 2022 ternyata juga tinggi yaitu sebesar RP. 397.204.000 (tiga ratus sembilan puluh tujuh juta dua ratus empat ribu rupiah), hanya selisih sepuluh juta rupiah.