Kemudian, KH. Marzuki Mustamar mengambil sumpah semua kader, warga dan pengurus NU yang hadir untuk tetap berhaluan Ahlussunnah wal Jamaah dan tetap berpedoman bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan harga mati.
Ditegaskan, NU merupakan Islam yang menerapkan ajaran aswaja. Tidak ada NU cabang nasrani, itu hanya guyonan. “NU itu ya Islam. Kami tidak radikal, kami juga bukan wahabi. NU tetap manaqiban, tahlilan sesuai dengan ajaran dari muassis NU,” terang KH Marzuki.
Ketua PCNU Sampang, KH. Moh Itqan Bushiri meyampaikan, usia Nahdlatul Ulama sudah 99 masuk ke 100 tahun. Karena itu, sesuai tema Harlah Merawat Jagat dan Membangun Peradaban, semua warga NU harus bekerja keras membangun peradaban Islam rahmatan lil’alamin.
Berkaitan Apel Kader NU se-Jawa Timur, Kiai Itqan mengimbau agar semua kader NU merapatkan barisan menjaga NKRI. Diingatkan, kontestasi politik bukan menjadi halangan membangun ukhuwah islamiyah, wathoniyah dan basyariyah antara sesama.
“Kita harus membangun persaudaraan sesama umat Islam, sesama anak bangsa, dan sesama umat manusia. Kontestasi politik akan beragam suara, tetapi NU harus mengawal untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia,” paparnya.