Menu

Mode Gelap

LINGKAR UTAMA · 31 Aug 2023 18:14 WIB ·

Dihadapan Para Ulama dan Tokoh, KH Makruf Amin Menyampaikan Harapannya untuk Madura Menjadi Pusat Ekonomi Syariah Nasional


Dihadapan Para Ulama dan Tokoh, KH Makruf Amin Menyampaikan Harapannya untuk Madura Menjadi Pusat Ekonomi Syariah Nasional Perbesar

Bangkalan, Lingkarjatim.com,- Wakil Presiden (wapres) Makruf Amin melakukan kunjungan ke pondok pesantren Al Anwar Patereman, Modung, Bangkalan. Kunjungan tersebut dalam rangka meresmikan Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Islam (STEBI) Ponpes Al Anwar.

Diacara yang dikemas secara bersamaan dengan wisuda pertama kampus STEBI itu, KH Makruf Amin menyampaikan bahwa di era pesatnya teknologi, persoalan yang dihadapi umat Islam semakin kompleks. Banyak isu kontemporer yang terus berkembang dan membutuhkan solusi hukum yang sesuai syariah, namun tetap harus sesuai dengan konteks ruang dan waktu. Untuk menjawab tantangan tersebut, maka dibutuhkan SDM muslim, termasuk santri, yang mengusai ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).

“Ini luar biasa, ini jadi Allah meyediakan sumber daya alam nya banyak, Allah juga [menyediakan] adanya kegiatan ekonomi. Tapi kita juga harus menyiapkan sumber daya manusianya yang memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi,” ucapnya, Kamis (31/08/2023).

Wapres juga meminta pondok pesantren (ponpes) untuk sigap dalam mengikuti perkembangan pengetahuan dan teknologi. Hal ini penting, karena dua hal tersebut merupakan prasyarat untuk menciptakan SDM berkualitas yang menjadi kunci bagi kemajuan dan kemakmuran bumi.

“Jadi tambah ilmu pengetahuan, sebab nanti itu ada semacam punya nilai tambah. Oleh karena itu saya kira ini tepat sekali ini adanya Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Islam ini akan memberikan ilmu pengetahuan yang dalam untuk bisa mengelola secara lebih professional dan inovatif,” lanjutnya.

Tidak hanya itu, dirinya juga menekankan, bahwa santri harus menjadi almuttafaqihina fiddin, santri yang menguasai agama dan melakukan tajdid-tajdid (pembaruan), yakni melahirkan ahli fiqih yang tidak hanya pandai membaca kitab tetapi juga mampu berijtihad dalam memberikan hukum terkait isu-isu yang terjadi saat ini.

Menurutnya, banyak masalah-masalah baru yang dulu tidak ada, dan masalah-masalah lama yang kini bertransformasi menjadi masalah baru yang perlu diijtihadkan apakah sesuai dengan syariat Islam atau tidak.

“Kebanyakan syariah itu lahirnya dari ijtihad,” katanya.

Dirinya lalu mencontohkan berbagai I isu-isu ekonomi syariah yang memang berkembang sangat pesat, dan tidak dijelaskan secara gamblang dalam nash Al-Qur’an, seperti pembayaran digital, jual beli online dimana penjual pembeli tidak bertemu secara langsung, dan isu-isu terkini lainnya.

Sebagai pusat dakwah, Wapres mengharapkan pesantren mencetak da’i-da’i yang santun dan menyebarkan kedamaian, menciptakan perbaikan, bukan yang menyebarkan kebencian, karena hal ini bertentangan dengan syariah.

“Syariah itu bangunannya, asasnya itu dibangun di atas hikmah-hikmah dan kemaslahatan hambanya. Syariat itu seluruhnya adil semuanya rahmat, semuanya maslahat, semuanya hikmah,” tegasnya.

“Mana-mana sesuatu yang keluar dari keadilan pada ketidakadilan kepada penyimpangan, dan dari rahmat kepada selain rahmat, dari kasih sayang kepada kebencian dan permusuhan, dari maslahat kepada mafsada, kerusakan, dan dari hikmah kepada main-main itu bukan dari syariah. Kalau yang seperti itu bukan syariah,” tambahnya.

Selain itu, Wapres berharap pesantren menjadi pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat, baik di sektor keuangan maupun di sektor rill yang sesuai dengan prinsip-prinsip pesantren, atau syariah.

“Muamalah yang tidak syariah itu sama dengan tidak ada,” ujar Wapres.

“Kalau syariah bilang tidak ada, seperti juga tidak ada secara fisik, walaupun fisiknya ada, dianggap tidak ada,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, Wapres menyampaikan apresiasi dan rasa bangga kepada Pemerintah Provinsi dan masyarakat Jatim, atas kinerja mereka mengembangkan praktek-praktek ekonomi yang dikembangkan di pesantren ini dan juga untuk Jatim.

“Saya sampaikan selamat karena pada tahun 2023 dalam [acara penghargaan] ekonomi syariah yang diselenggarakan oleh Komite Nasional Ekonomi Syariah, Jawa Timur, keluar sebagai juara umum memperoleh Adinata Award, juara umum se Indonesia, paling hebat. Oleh karena itu saya minta apa yang sudah diraih terus dikembangkan lagi dan saya ingin menjadikan kalau Indonesia menjadi pusat ekonomi dunia, maka saya minta Jawa Timur khususnya Madura menjadi pusat ekonomi syariah nasional,” tutur Wapres penuh semangat.

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Upacara Hardikans, Disdik Sampang Mengajak Semua Elemen untuk Mewujudkan Mutu Pendidikan yang Lebih Baik

4 May 2024 - 13:29 WIB

Tarif Harga Dasar Air Tanah di Sampang Naik yang Awalnya 350 Sekarang 3000 Per Kubik, Ternyata Ini Penyebabnya

4 May 2024 - 07:24 WIB

Bermodal Kedekatan dengan Gus Halim Iskandar, Mas Umam Percaya Diri Akan Mendapatkan Rekom Calon Wabup Sidoarjo

3 May 2024 - 22:33 WIB

Mantan Bupati Probolinggo Kembali Tersandung Kasus, Kali Ini Diduga Menerima Gratifikasi dan Pencucian Uang

2 May 2024 - 18:00 WIB

7 Kali Berturut-turut Raih WTP dari BPK, Pj Bupati: Semoga Menjadi Motivasi

2 May 2024 - 17:56 WIB

Beda Keterangan Pj Bupati dan Plt Kepala Disdag Bangkalan, Pedagang Pasar Ancam Demo Besar-besaran

2 May 2024 - 15:04 WIB

Trending di LINGKAR UTAMA