Mahfud S. Ag bersama ketua panitia penjaringan bakal calon bupati dan wakil Bupati DPC PDIP Bangkalan saat serah terima formulir pendaftaran (Foto: Moh Iksan)
BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, Mahfud S. Ag mendaftarkan diri ke Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Bangkalan untuk diusung menjadi Bakal Calon Bupati atau wakil Bupati Bangkalan pada Pilkada November 2024 mendatang.
Mahfud mengatakan, dirinya mendaftarkan diri ke PDI Perjuangan setelah mendapatkan sinyal baik dan masukan dari senior partai PDIP. Meski begitu, sebagai kader PDIP, dia mengaku tetap mengikuti keputusan partai.
“Seandainya tidak ada masukan dari senior-senior partai untuk mendaftar, tentunya saya tidak akan mendaftarkan diri, tapi dalam beberapa hari ini saya mendapatkan banyak masukan dari senior partai untuk mendaftar,” ujarnya usai mendaftarkan diri ke Kantor DPC PDIP Bangkalan di Perum Green Asri, Bilaporah Bangkalan, Senin (06/05/2024).
Mahfud menambahkan, terkait siapa yang akan mendapatkan rekomendasi dari partai, itu merupakan kebijakan partai, sebab yang mendaftar ke PDIP sudah tiga orang. Dia juga mengatakan, terkait kemungkinan berkoalisi dengan partai lain Mahfud juga mengatakan hal itu sepenuhnya kebijakan partai.
“Masalah berkoalisi dengan partai lain, itu kebijakan partai, termasuk siapa yang akan diusung sebagai bakal calon Bupati dan wakil Bupati, itu sepenuhnya kebijakan partai, bagi saya yang terpenting yang terbaik untuk Bangkalan,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Penjaringan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati DPC PDIP Bangkalan, Abdul Hafid mengatakan, pihaknya hanya melakukan penjaringan, setelah pendaftaran ditutup nantinya, semua berkas pendaftar akan diserahkan ke DPD PDIP Provinsi Jawa Timur.
“DPD PDIP Jawa Timur nanti akan melakukan seleksi lanjutan yang kemudian akan diserahkan ke DPP untuk dilakukan fit and proper test untuk mendapatkan rekom,” katanya.
Sementara terkait koalisi dan lain sebagainya, Hafid mengatakan, pihaknya akan melakukan survei elektabilitas terhadap semua tokoh yang muncul, sehingga pasangan calon yang diusung betul-betul sesuai dengan keinginan publik.
“Biasanya kami melakukan survei elektabilitas sebagai bahan pertimbangan untuk berkoalisi, termasuk siapa yang akan direkomendasikan menjadi B1 dan B2,” tambahnya. (Moh Iksan/Hasin)