SURABAYA – Lingkarjatim.com,- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur mencatat ada 54 kejadian kebakaran hutan di 14 kabupaten/kota di Jatim. Ini terjadi sepanjang musim kemarau dampak fenomena El Nina sejak Juli hingga Agustus 2023.
“Dari 54 kejadian kebakaran itu, terbanyak terjadi di Kabupaten Bondowoso dan Ponorogo dengan delapan kejadian,” kata Kepala Pelaksana BPBD Jatim, Gatot Soebeoto, Selasa, 22 Agustus 2023.
Adapun belasan daerah yang mengalami kebakaran hutan itu, yakni Kabupaten Mojokerto, Jombang, Pasuruan, Pamekasan, Kediri, Bojonegoro, Madiun, Situbondo, Bondowoao, Malang, dan lainnya. “Saat ini yang terdampak ada 500 hektar di 14 wilayah itu,” ujarnya.
Menurut Gatot, kebakaran hutan tahun ini kejadiannya relatif kecil dari tahun sebelumnya. Di mana dalam jangka waktu empat tahun terakhir, kebakaran hutan di Jatim menunjukkan tren penurunan.
Pada tahun 2019 seluas 7.550,09 Ha atau 0,55 persen, tahun 2020 seluas 940,14 Ha atau 0,07 persen, 466,95 Ha atau 0,034 persen pada tahun 2021, dan 390,50 Ha atau 0,028 persen tahun 2022. “Tahun ini relatif kecil masih 0,003 persen, karena memang belum memasuki puncak musim panas,” katanya.
Gatot menegaskan jika ada kebakaran hutan lahan berapapun besarnya, pihaknya langsung segera melakukan pemadaman. Pihaknya tidak ingin terjadi dampak penyebaran kebakaran yang lebih luas.
“Alhamdulillah setiap ada kejadian kebakaran agar tak menyebar luas ke wilayah lain, langsung ditindaklanjuti oleh Perhutani, BPBD kab/kota, BPBD provinsi dan Dinas Kehutanan. Tetapi jika kebakaran itu masif, maka BPBD Jatim akan meminta BNPB untuk melakukan water bonding,” ujarnya.