BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Karena merasa kecewa dengan sikap Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Durjan, Kokop, Bangkalan, Pemuda Desa Durjan melakukan konsolidasi di salah satu rumah tokoh masyarakat setempat, Selasa (31/07/2017).
Acara yang berlangsung sekitar pukul 19.00 Wib itu berjalan cukup alot. Pemuda Desa Durjan merasa kecewa dengan BPD yang tidak tahu menahu tentang penggunaan Dana Desa dan Alokasi Dana Desa (DD/ADD) selama ini.
Abdurrahman Ketua Pemuda Durjan menanyakan jumlah DD/ADD pada tahun 2015-2016 kepada BPD Durjan. Ia mecurigai adanya kongkalikong dalam penggunaan DD/ADD tahun 2015-2016 antara BPD dan Kepala Desa.
“Padahal untuk mencairkan dana itu kan harus melalui tanda tangan BPD, tanpa ada tanda tangan BPD maka tidak bisa dicairkan, lah selama ini kok bisa cair dana itu?,” Ujarnya mempertanyakan.
Menanggapi pertanyaan itu, Mustafa amir selaku ketua BPD Desa Durjan, mengaku tidak pernah ada koordinasi antara Kepala Desa dengan BPD. Sehingga ia tidak tahu tentang permasalahan dana tersebut.
“Yang perlu diketahui untuk Pemerintahan di Kabupaten, Kecamatan khususnya Kokop itu berbeda dengan lainnya, saya sering koordinasi dengan BPD lain ternyata sama, tanpa adanya keterlibatan BPD bisa cair,” Katanya.
Padahal ia sudah sering menghimbau kepada masyarakat Desa Durjan untuk selalu mengawasi setiap ada pembangunan di Desa. Jika memang terbukti ada penyelewengan ia meminta untuk dilaporkan saja.
“Sebenarnya masyarakat ini bisa bertanya kepada pengelola pembangunan. Jadi awasi, tanyakan dan buktikan kalau perlu laporkan, saya siap bersama-sama melaporkan,” Pungkasnya.
Acara itu dihadiri oleh para tokoh masyarakat, diantaranya, Mustaji, Madudin dan tokoh agama. Sayangnya Kepala Desa Durjan tidak bisa hadir karena ada acara lain. Sedangkan Bendahara Desa tidak hadir dengan alasan yang tidak jelas. (Zan/Lim)