SAMPANG, Lingkarjatim.com – Ada cerita pilu saat uji kompetensi pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) asal Kabupaten Sampang yang digelar di Surabaya mulai tanggal 30 November sampai 02 Desember.
Dari 12 peserta tes yang datang, 6 diantaranya dipulangkan oleh panitia ditengah-tengah acara. Kabarnya, keenam peserta dipulangkan karena alasan pernah mengikuti tes serupa sebelumnya namun gagal.
Padahal sebelum ikut tes, mereka telah mengikuti sosialisasi di Aula Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Sampang oleh Pengurus Ikatan Pekerjaan Sosial Profesional Indonesia (IPSPI) Provinsi Jawa timur. Dalam sosialisasi itu ditegaskan pendamping PKH yang pernah tidak lulus masih bisa mengikuti kegiatan tes serupa.
“Jadi keenam peserta ini kembali mencoba untuk ikuti tes itu, bahkan dalam undngan itu keenamnya terdaftar, tapi kenyataannya saat tahapan berlangsung keenamnya dipulangkan dengan alasan panitia karena sudah mengikuti kegiatan sebelumnya,” kata Supervisor PKH Kabupaten Sampang, Risky Mugi Prihalim, Sabtu (30/11).
Dengan kondisi tersebut, pihaknya mengaku sangat kecewa dengan panitia dan pihak-pihak yang terlibat didalamnya karena ketidaksesuaian apa yang dinyatakan dengan kondisi saat kegiatan.
Pihaknya menceritakan bahwa, setelah ada kepastian kepulangan keenam peserta tersebut, ia langsung berkoordinasi dengan Ketua IPSPI Provinsi Jawa timur.
Namun mereka beralasan bahwa ada miskomunikasi dengan panitia penyelenggara uji tes kompetensi Pendamping PKH.
“Harusnya sebelum pemberangkatan peserta yang dari Sampang harusnya ada pemberitahuan terlebih dahulu, bahkan harusnya sebelum pendaftaran, yang terjadi adalah pendaftaran sudah berjalan bahkan surat peserta sudah diterima masing-masing peserta, malah pas kegiatan yang dijelaskan,” tambahnya.
Risky berharap, kedepan setiap ada kegiatan yang melibatkan berbagai pihak terkait ada komunikasi yang intensif, sehingga setiap masalah yang rentan terjadi dapat diminimalisir sebelumnya.
“Kami ingin setiap saran dan masukan dari setiap lapisan pendamping dijadikan bahan evaluasi bersama untuk perbaikan sistem kedepan,” harapnya.
(Abdul Wahed)