SAMPANG, Lingkarjatim.com – Laili Nahdifatul Fikriya, Satu dari tiga mahasiswa asal Kabupaten Sampang yang sempat terjebak di Kota Wuhan, kini bisa bernafas lega. Setelah bisa keluar dari kota di selatan China, yang menjadi.sumber virus corona.
Ketika sampai di rumahnya Desa Rapa Laok, Kecamatan Omben dengan dijemput Dinas Sosial Sampang di Juanda, Senyum Laili kembali mengembang. Dengan tutur kata yang lancar, dia menceritakan situasi sulit dan mecekam selama bertahan di Kota Wuhan yang diisolasi.
“Masker sangat sulit ditemukan di apotek-apotek terdekat. Jadi orang di sana memilih bertahan dalam rumah dan tidak berani keluar,” katanya.
Menurut Laili,dalam kondisi seperti itu, hanya ada dua pilihan yakni tetap berada di dalam rumah atau keluar dengan risiko tertular virus corona yang merebak sejak medio januari.
“Selama itu saya tidak berani keluar rumah, sedangkan untuk makanpun saya hanya memasak sisa sayur setelah beberapa hari sebelumnya sempat berbelanja ke toko terdekat termasuk sedikit beras dan mie instan,” tambahnya.
Lebih lanjut ia menuturkan proses pemulangan pun tak mudah. Setiap orang harus mengikuti beberapa pemeriksaan kesehatan oleh Pemerintah China untuk memastikan mereka yang akan keluar dari negara komunis itu benar-benar negati virus Corona.
“Banyak yang harus diisi di formulir itu, salah satunya apakah pernah keluar masuk wuhan atau pernah bersentuhan dengan orang-orang disekitar daerah endemik virus Corona, juga gejala yang dirasakan termasuk suhu tubuh,” jelasnya.
“Pengecekan ini juga berlaku di negara Korea dan sesampainya di Indonesia, jadi saya diperiksa berkali-kali untuk memastikan bahwa saya negatif virus Corona, termasuk barang bawaan dari China ke Indonesia,” timpalnya.
Mulai saat ini ia disarankan untuk tidak berinteraksi dengan masyarakat sekitar selama 6 sampai 14 hari kedepan selama masa inkubasi, karena saat pengecekan dilakukan dalam keadaan sehat.
Pihaknya mengaku sangat berterima kasih kepada semua pihak terkait terutama Pemerintah Kabupaten Sampang yang telah bekerjasama untuk membantu kepulangannya dari kawasan virus Corona.
“Saya sangat bersyukur sekali telah bisa pulang ke kampung halaman, ini sebagai bukti nyata kehadiran Pemerintah Kabupaten Sampang dan semua pihak yang terkait untuk warganya yang benar-benar membutuhkan pertolongan,” imbuhnya.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Sampang, Amiruddin, ia mengatakan sesuai instruksi dari Bupati Sampang pihaknya langsung melakukan komunikasi dengan Laili Nahdifatul Fikriya untuk proses pemulangan dari negara China hingga sampai ke kampung halaman.
Ia juga mengatakan bahwa pihaknya terus melibatkan sejumlah pihak terkait termasuk dari Kementerian, setelah dilakukan pemeriksaan dan terbebas dari virus corona, otoritas China memperkenankan Laili untuk kembali ke kampung halaman.
“Jadi setelah mendapat kepastian negatif Corona dan diperkenankan keluar dari negara China, kami langsung bergerak cepat untuk memfasilitasi kepulangannya ke kampung halamannya agar bisa kembali berkumpul dengan keluarganya,” katanya.
Pihaknya berharap agar kondisi di negara China segera kembali normal dan bebas dari virus Corona, sehingga mahasiswa yang berasal dari Kabupaten Sampang dapat kembali menimba ilmu untuk pendidikan yang lebih baik lagi.
“Kita doakan saja semoga kondisinya berangsur-angsur membaik sehingga bisa kembali ke China untuk melanjutkan pendidikannya,” harapnya.
Sekedar diketahui, ketiga mahasiswa asal Kabupaten Sampang yang kini tertahan di kawasan virus corona China yakni, Laili Nadhifatul Fikriya mahasiswa S2 di International Shandong University, Fachrur Rozi dan Cakrawala Ramadhana Pratama Putra Mahasiswa Hubei University Of Science and Technology Kota Xianning.
(Abdul Wahed)